Pembelajaran bahasa merupakan pembelajaran yang menekankan pada konsep komunikasi, baik lisan maupun tulisan. Pembelajaran ini dianggap sebagai pengantar untuk semua mata pelajaran lainnya di sekolah, karena sifatnya sebagai penghela semua ilmu pengetahuan. Sifat penghela segala ilmu pengetahuan ini membuat posisi pembelajaran bahasa menjadi sangat strategis dan wajib dipelajari oleh seluruh kalangan pelajar dari jenjang dasar hingga menengah, bahkan hingga perguruan tinggi.  

Tantangan Pembelajaran Bahasa secara Daring di Masa Pandemi

Pada saat ini, siswa dan guru dihadapkan pada situasi yang kurang baik. Hal ini diakibatkan adanya situasi pandemi covid-19 yang merebak di seluruh dunia, sehingga pembelajaran tatap muka di sekolah ditiadakan. Situasi ini membuat guru, murid, dan pemangku kepentingan yang berhubungan langsung dengan pembelajaran di sekolah mencari solusi supaya para peserta didik yang sedang mengenyam pendidikan sekolah bisa tetap mendapatkan materi pembelajaran di tengah situasi pandemi seperti saat ini, salah satunya adalah menerapkan konsep pembelajaran online. Pembelajaran online menuntut guru agar dapat menyampaikan materi yang dapat diterima para peserta didiknya. Tidak hanya guru, para peserta didikpun dituntut untuk berperan aktif dalam belajar online saat ini. 

Pembelajaran online merupakan hal yang baru bagi sebagian besar guru maupun peserta didik. Permasalahan yang dihadapi para guru saat pembelajaran online adalah kendala saat melakukan evaluasi pembelajaran. Kendala guru bahasa saat melakukan evaluasi pembelajaran yaitu, pemanfaatan alat evaluasi yang masih terbatas, pemahaman IPTEK yang kurang, tidak tersedianya fasilitas monitoring siswa saat melakukan evaluasi, dan  kompetensi berbicara, mendengar, dan menulis yang masih diukur dengan satu kemampuan saja, seperti bentuk tes menulis. 

Mayoritas para guru saat ini masih terpaku menggunakan google classroom sebagai sistem pembelajaran terpadu (learning mangement system). Seluruh interaksi pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa berbasis pada google, termasuk saat melakukan evaluasi seperti ulangan harian, ujian tengah semester, dan ujian akhir semester. Kendala yang dihadapi para guru saat melakukan evaluasi tersebtu adalah para peserta didik tidak terawasi ketika melakukan ujian. 

Manfaat Aplikasi Autoproctor untuk Pembelajaran Bahasa secara Daring

Terdapat aplikasi yang dapat membantu kerja guru dalam rangka melakukan pengawasan jarak jauh saat melaksanakan evaluasi pembelajaran bahasa. Aplikasi tersebut adalah aplikasi autoproctor yang dapat di add-on (pasang-tambah) pada google form. Selain berfungsi sebagai pengawasan jarak jauh, aplikasi tersebut juga berfungsi sebagai timer ujian dan memiliki fungsi yang sama dengan proctorio yang sudah dimanfaatkan oleh Universitas Bina Nusantara saat ini. 

Pemanfaatan aplikasi autoproctor merupakan hal yang baik bagi para guru dan dapat dioptimalisasi, karena mayoritas para guru saat ini masih memanfaatkan google form untuk ujian dan evaluasi pembelajaran. Fitur penghitung waktu dan pengawasan jarak jauh dengan memanfaatkan kamera serta micophone yang terdapat pada gawai atau laptop siswa yang melakukan ujian dirasa sudah cukup membantu para guru untuk melakukan pengawasan selayaknya sedang melakukan ujian di sekolah. Namun terdapat hal yang harus dicermati yaitu untuk versi gratis jumlah siswa yang dapat diawasi saat ujian terbatas, namun hal ini dapat disikapi dengan membeli lisensi berbayar untuk menambah fasilitas serta jumlah siswa yang dapat diawasi oleh guru. Pemanfaatan aplikasi autoproctor selain membantu guru, juga sangat sesuai digunakan sebagai alat bantu evaluasi pembelajaran bahasa pada masa pandemi seperti saat ini. 


Baca juga: IoT dengan Pendidikan