Antara Metaverse dan Pengaruhnya
Pasti kita pernah mendengar dan menonton film-film tentang dunia Digital, salah satu yang paling membekas di ingatan adalah film Digimon yang berkisah tentang makhluk yang berada di dalam dunia digital. Kurang lebih sudah 20 tahun yang lalu film itu pertama kali tayang di Televisi, dan baru beberapa minggu ini pula pengumuman yang cukup mengejutkan namun sudah bisa ditebak diumumkan oleh perusahaan sosial media raksasa dunia yaitu Meta (dulunya adalah Facebook).
Mengapa penulis mengatakan itu sudah bisa ditebak? Ya, karena teknologi sekarang telah bergerak cepat ke arah sana. Terimakasih kita ucapkan kepada Pandemi Virus Corona, terlepas dari banyaknya dampak negatif, dampak positif terhadap percepatan teknologi dan infrastruktur jaringan meningkat sangat cepat. Kita dipaksa untuk bertransformasi 10 tahun lebih cepat, dan bahkan pemaksaan transformasi itu telah melahirkan gagasan inovasi yang jauh lebih cepat dari perkiraan.
Metaverse, yaitu merupakan proyek ambisi masa depan dari perusahaan Meta yag mencoba untuk memwujudkan dunia teknologi yang mampu kita “tinggali” dan beroperasi layaknya dunia sesungguhnya. Sebagian orang menganggap proyek ini adalah harapan besar dan dunia baru, terlebih bagi mereka para creator dan aktivis didalam dunia digital selama ini. Namun, sebagian yang lain juga “aware” terhadap rencana ambisius ini. Pertanyaannya, apa yang membuat sebagian lain was-was dan aware terhadap rencana ini? Bukankah ini adalah hal luar biasa dan kemajuan dalam dunia teknologi?. Ada cukup alasan yang membuat kekhawatiran itu menjadi kenyataan, salah satunya adalah beberapa konsen terhadap penyebarluasan data pribadi dari penduduk pada Metaverse itu.
Namun, dalam pembahasan ini kita tidak akan membahas tentang dampak buruk dan negatif pada dunia Metaverse. Lalu apa yang akan kita bahas? Kita akan membahas mengapa Metaverse ini menjadi hal yang menarik dan bahkan mampu mengubah kehidupan kita secara drastis. Jika kita lihat definisi dari metaverse sendiri adalah sebuah dunia digital yang diciptakan sebagai sarana untuk interaksi user di dalamnya dengan menggunakan gabungan dari beberapa perangkat seperti VR, Kamera, dan sensor. Dimana user dapat berinteraksi secara langsung dengan user lainnya dan mendapatkan feedback secara langsung juga dari apa yang mereka lakukan di dalam dunia Metaverse. Namun, Metaverse lebih dari itu, ada variable ekonomi yang bermain di dalamnya.
Kita mengenal beberapa istilah teknologi tentang ekonomi belakangan ini seperti mata uang crypto, blockchain dan beberapa lainnya. Dengan adanya Metaverse, kita dapat memanfaatkan saldo keuangan digital kita secara penuh. Seperti kebanyakan game online, semakin banyak kita top-up maka semakin naik juga kasta sosial kita di dalam game tersebut. Gambaran sederhananya adalah seperti itu, namun Metaverse bukanlah sebuah game, dia adalah sebuah simulasi kehidupan.
Mari kita renungkan sejenak, andaikata jika semua sektor dan lini kehidupan mulai beralih kedalam dunia digital Metaverse, maka pilihan kita juga akan semakin kecil. Sebagai penduduk bumi di era kemajuan teknologi ini, kita mau tidak mau harus beradaptasi dengan berkembangnya teknologi. Kemungkinan terburuknya adalah semua hal yang kita lakukan dapat dengan mudah diawasi oleh “Tuhan” dari platform digital tersebut. Mari coba renungkan…
Comments :