Siapa Saja yang Membutuhkan Data Akuntansi?
Pengertian Akuntansi
Akuntansi secara umum merupakan aktivitas pencatatan kegiatan bisnis (Fernando, 2021). Pencatatan transaksi bisnis menghasilkan data akuntansi yang digunakan untuk menyajikan laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut akan dianalisis untuk menilai kinerja atau kondisi keuangan suatu usaha bisnis. Baik usaha bisnis yang berskala mikro, kecil, maupun menengah sebaiknya memiliki pencatatan akuntansi agar transaksi bisnis dan kinerja keuangannya dapat senantiasa terpantau.
Pentingnya Pencatatan Akuntansi bagi Usaha Bisnis
Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, pencatatan aktivitas bisnis akan menghasilkan data akuntansi yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan. Lalu, pertanyaannya adalah, “Siapa saja yang membutuhkan data akuntansi?” Weygandt (2015) menjelaskan bahwa pihak-pihak yang membutuhkan data akuntansi adalah sebagai berikut:
Pihak yang Membutuhkan Data Akuntansi
a. Pihak Internal
- Departemen Keuangan: Data akuntansi diperlukan oleh departemen ini untuk mengukur kinerja keuangan, khususnya dalam hal likuiditas. Contohnya, apakah kas yang dimiliki usaha bisnis cukup untuk menutupi kewajiban utangnya, membayar dividen kepada pemegang saham, atau membiayai kegiatan operasional.
- Departemen Pemasaran: Data akuntansi dibutuhkan untuk mengetahui biaya-biaya yang timbul akibat kegiatan pemasaran. Selain itu, data akuntansi juga digunakan untuk menentukan harga jual produk yang dapat memaksimalkan laba bersih usaha.
- Departemen Sumber Daya Manusia: Data akuntansi diperlukan untuk menilai besarnya biaya upah dan gaji karyawan. Selain itu, data ini juga digunakan untuk menilai kemampuan usaha dalam memberikan kenaikan upah, gaji, dan tunjangan lainnya kepada karyawan.
- Manajemen: Data keuangan diperlukan oleh manajemen untuk menilai kinerja keuangan secara keseluruhan dari proses produksi. Misalnya, jika ada lini produksi yang tidak menguntungkan, maka dapat dievaluasi apakah lini tersebut akan dipertahankan atau dieliminasi.
b. Pihak Eksternal
- Kreditur: Data akuntansi diperlukan untuk menilai kesehatan keuangan usaha. Kreditur fokus pada kemampuan usaha dalam memenuhi kewajiban. Jika keuangan usaha dinilai baik, hal ini akan memengaruhi keputusan kreditur dalam memberikan pinjaman.
- Investor: Investor memerlukan data keuangan untuk menilai kesehatan keuangan usaha, khususnya kemampuan usaha dalam memberikan tingkat pengembalian investasi dan pembagian dividen secara berkelanjutan.
- Pemerintah: Data akuntansi diperlukan pemerintah terutama terkait aspek perpajakan. Pemerintah menggunakan data ini untuk menilai kesesuaian besaran pajak dan memastikan usaha telah mengikuti kaidah pencatatan akuntansi yang berlaku.
Tujuan Penilaian Data Akuntansi
Berdasarkan penjelasan di atas, tujuan akhir dari penilaian data akuntansi, baik oleh pihak internal maupun eksternal, adalah untuk pengambilan keputusan. Pihak internal umumnya menggunakan data akuntansi untuk evaluasi atau penilaian kinerja keuangan dan operasional. Hasil evaluasi tersebut akan menghasilkan keputusan terkait upaya perbaikan kinerja atau perumusan strategi untuk meningkatkan skala usaha. Pihak eksternal menggunakan data akuntansi untuk memutuskan kelayakan pemberian pinjaman, investasi, serta kelayakan dalam menjalankan praktik bisnis yang kredibel dan transparan.
Pentingnya Sistem Pencatatan Akuntansi
Penting bagi usaha bisnis untuk memiliki sistem pencatatan akuntansi. Meskipun dilakukan secara sederhana, pencatatan akuntansi akan membantu usaha dalam mengelola transaksi bisnis. Laporan keuangan hanya dapat disusun jika data akuntansi tercatat dengan baik. Penilaian kinerja keuangan dilakukan dengan menganalisis laporan keuangan, sehingga pencatatan akuntansi sangat penting agar kinerja keuangan dapat dipantau secara berkelanjutan. Masih banyak usaha bisnis yang abai dalam melakukan pencatatan akuntansi, sehingga tidak dapat melakukan penilaian kinerja secara objektif. Hal ini juga sering mempersulit perolehan pembiayaan dari pihak eksternal. Saat ini, banyak aplikasi yang mempermudah proses pencatatan akuntansi. Oleh karena itu, usaha bisnis, khususnya skala mikro dan kecil, dihimbau untuk mulai melakukan pencatatan transaksi bisnis sesuai kaidah akuntansi. Hal ini penting agar pihak internal maupun eksternal dapat memantau kinerja serta meningkatkan kepercayaan atas kemampuan pengelolaan bisnis yang dapat dipertanggungjawabkan.
Penutup
Demikian pemaparan saya mengenai pengguna data akuntansi bagi usaha bisnis. Semoga artikel ini bermanfaat, khususnya bagi wirausahawan yang sedang merintis usaha. Salam sukses selalu.
Sumber:
• Weygand, J.J. 2015. Financial Accounting: IFRS Edition. 03. Hoboken: John Wiley & Sons, Inc. ISBN:9781118978085.
• Fernando, J. 2021. Guide to Accounting. https://www.investopedia.com/terms/a/accounting.asp. Diakses pada 16 Maret 2021.
Ajeng Mira Herdina, S.E., M.M.

Comments :