Peranan Multimedia Dalam Pembelajaran Interaktif Bagi Generasi Z
Multimedia berarti kombinasi dari beberapa media yang saling berkolaborasi. Media terdiri dari audio, video, gambar, teks, komputer, dan lain-lain. Menurut Rosch dalam buku M.Suyanto (2005:20) multimedia secara umum berarti kombinasi tiga elemem yaitu suara, gambar, dan teks. Secara singkat multimedia memiliki perangkat-perangkat diantaranya : CD-ROM atau DVD-ROM, sound card, dan speaker. Multimedia juga memiliki dua jenis yaitu interaktif dan non-interaktif. Secara sederhana, perbedaan jenis itu dari respon penggunanya. Multimedia interaktif berarti pengguna akan bergerak dan merespon aktif dan mampu memilih aktif adegan yang diinginkan. Contohnya adalah games, simulator, dan tutorial. Sedangkan multimedia non-interaktif berarti pengguna bertindak pasif dan menyaksikan adegan dengan berurutan seperti live streaming dan presentasi. Media pembelajaran melibatkan pengguna dalam aktivitas-aktivitas yang menuntut mental dalam pembelajaran. Dari perspektif ini aktiva mental spesifik yang dibutuhkan didalam media pembelajaran dapat dibangkitkan melalui manipulasi peristiwa-peristiwa intruksional (instructional event) yang sistematis. Disini secara tegas menyatakan peran penting suatu desain intruksional didalam media pembelajaran (educational multimedia).
Pada dasarnya tujuan dari pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan multimedia adalah sedapat menggantikan dan melengkapi tujuan, materi, metode dan alat penilaian yang ada dalam proses belajar mengajar dalam sistem pembelajaran konvensional. Dengan penerapan multimedia ini diharapkan akan mampu memberikan perubahan dalam suasana belajar, sehingga dapat menimbulkan motivasi khususnya dalam mengikuti pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penggunaan teknologi multimedia membantu dalam upaya meningkatkan motivasi siswa, eksplorasi dan peningkatan materi pelajaran di sekolah. Aplikasi teknologi multimedia berupa tutorial, simulasi, virtualisasi dan mempermudah mendapatkan informasi, transmisi dan pengerjaan tugas rutin secara otomatis. Jenis pembelajaran seperti ini memiliki beberapa kelebihan diantaranya : sistem pembelajaran lebih inovatif dan interaktif, siswa mampu lebih aktif untuk komunikasi dua arah dengan pengajar, siswa lebih terlatih untuk lebih kreatif dan berani bertanya, pengajar harus kreatif inovatif untuk mencari terobosan pembelajaran, mampu menggabungkan antara teks, gambar, audio, music, animasi, dan navigasi, menambah motivasi pembelajar selama proses belajar mengajar, dan mampu memvisualisasikan materi yang sekiranya sulit diterangkan dengan cara konvensional.
Comments :