Perkembangan bisnis saat ini semakin pesat, apalagi pada kondisi Pandemik yang saat ini banyak start up bermunculan khususnya bisnis yang dimulai dari rumah atau keluarga. Bisnis dari rumah tersebut banyak sekali bermunculan tetapi banyak juga yang mengalami penutupan bisnis. Salah satu factor penutupan bisnis tersebut adalah kurangnya pemahaman para pembisnis dalam pengelolaan keuangan dalam bisnis.(Ekowati, Sumarjono, and Setiadi 2020). Para pembisnis menemui kendala awal biasanya adalah dalam penentuan harga pokok penjualan atau Cost of Good Sales (COGS), dari kendala tersebut menyebabkan para pembisnis tidak bisa bersaing dengan yang lain. Dengan kondisi tersebut maka Harga Pokok penjualan menjadi penting sehingga bisnis tidak mengalami kerugian.(Mahardika, Malikah, and Afifudin 2017)

Menurut Pontoh (2013) prinsip akuntansi Indonesia adalah jumlah pengeluaran dan beban yang diperkenankan, baik secara langsung maupun tidak langsung untuk menghasilkan barang atau jasa di dalam kondisi dan tempat di mana barang itu dapat dijual atau digunakan oleh konsumen. Menurut  Mahatmyo (2014) bahwa  Sebuah jumlah dari pengeluaran maupun beban yang akan dikeluarkan secara langsung maupun tidak langsung untuk melakukan penghasilan dari sebuah produk maupun jasa yang berada didalam sebuah kondisi dan juga tempat yang dimana barang atau jasa akan dapat dilakukan penjualan dan juga digunakan (Sulastri 2016) dan (Hasoloan 2010)

 Untuk menghitung dan menyusun Harga Pokok Penjualan Cost of Good Sales (COGS) itu bisa dilihat dari jenis usahanya, dimana ada 3 jenis usaha:

  1. Manufactur (Produksi) yaitu

Yaitu daftar biaya produksi yang harus dikeluarkan perusahaan pada periode tertentu. Dimana didalamnya terkait dengan biaya pengadaan bahan baku, bahan pendukung produksi,biaya tenaga kerja langsung,biaya overhead pabrik sampai barang atau jasa tersebut selesai diproduksi dan diukur dalam nilai uang

Adapun unsur-unsur Harga Pokok Produksi yaitu:

  1. Biaya Bahan Baku
  2. Biaya Tenaga Kerja Langsung
  3. Biaya Oveerhead Pabrik
  • Biaya Bahan penolong
  • Biaya Listrik, air
  • Biaya Sewa Tempat, dll
  1. Usaha Dagang (Trading)

Harga Pokok Penjualan di dalam Usaha Dagang yaitu Harga Pokok Pembelian

Yaitu semua biaya yang dikeluarkan membeli barang mulai dari pemesanan sampai dengan barang tersebut diterima ditempat kita yang kemudian siap untuk dijual

Adapun unsur-unsur Harga Pokok Pembelian roduksi yaitu:

  1. Biaya Pemesanan
  2. Harga Barang
  3. Ongkos Kirim
  4. Biaya lain sampai barang diterima di kita

  1. Usaha Jasa (Service)

Yaitu jumlah pengeluaran dan beban yang dikeluarkan secara langsung maupun tidak langsung untuk menghasilkan produk atau jasa.

Unsur-unsur Harga Pokok Penjualan

Apabila  barangnya sama dan dalam jumlah banyak:

  1. Biaya Produksi
  2. Ditambah persediaan awal
  3. Dikurangi persediaan akhir

Apabila barangnya khusus atau pesanan:

  1. Biaya Produksi perunit barang

REFERENSI

Ekowati, Titik, Djoko Sumarjono, and Agus Setiadi. 2020. “Buku Ajar Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek.”

Hasoloan, Jimmy. 2010. Pengantar Ilmu Ekonomi. Deepublish.

Mahardika, Tutuk, Anik Malikah, and Afifudin Afifudin. 2017. “Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Variabilitas Persediaan, Variabilitas Harga Pokok Penjualan, Rasio Perputaran Persediaan Dan Margin Laba Kotor Terhadap Pemilihan Metode Akuntansi Persediaan (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia).” Jurnal Ilmiah Riset Akuntansi 6.

Mahatmyo, Atyanto. 2014. Sistem Informasi Akuntansi Suatu Pengantar. Deepublish.

Pontoh, Winston. 2013. “Akuntansi-Konsep Dan Aplikasi.” Halaman Moeka.

Sulastri, Lilis. 2016. “Studi Kelayakan Bisnis Untuk Wirausaha.” LGM-LaGood’s Publishing.