Apa yang membuat berpikir secara biasa dan berpikir kreatif berbeda? Untuk menjawab pertanyaan ini, pertama Anda perlu mengetahui bahwa dua teknik berpikir tersebut melalui proses yang berbeda. Ketika melakukan berpikir kreatif, individu ditantang untuk menemukan solusi terhadap suatu masalah dimana solusi tersebut merupakan solusi yang tidak hanya dapat menyelesaikan masalah namun memiliki sifat original dan unik dibandingkan dengan solusi yang pernah dilakukan sebelumnya. Mengapa individu ditantang untuk melakukan hal tersebut? Karena solusi kreatif umumnya dapat membantu penyelesaian masalah dengan menggunakan sumber daya yang lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan solusi yang umum dilakukan, perbedaan atau keunikan solusi yang baru dibandingkan dengan solusi yang telah ada sebelumnya yang memunculkan sifat “original dan unik” pada solusi atau ide pemecahan masalah kreatif.

Proses yang dilalui untuk menyelesaikan masalah dengan menerapkan metode dan teknik berpikir kreatif disebut sebagai Creative Problem Solving Process (CPS). Di dalam proses CPS, Anda akan diminta untuk menentukan metode dan teknik berpikir kreatif seperti brainstorming, six thinking hats, SCAMPER, dan lainnya. Lalu, pada setiap metode atau teknik yang digunakan Anda akan diminta untuk menentukan creative thinking skills mana yang tepat untuk setiap metode dan teknik berpikir kreatif untuk menyelesaikan masalah yang telah ditetapkan. Penggunaan CPS, metode berpikir kreatif, hingga creative thinking skills cenderung dilakukan dengan cepat dan mungkin Anda tidak menyadari bahwa Anda telah melakukan seluruh proses CPS untuk menyelesaikan masalah sederhana yang Anda hadapi sehari-hari.

Tanner Christensen dalam Buku yang berjudul The Creativity Challenge memaparkan bahwa terdapat lima creative thinking skills yang umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Lima creative thinking skills tersebut adalah: divergent, convergent, lateral, aesthetic, dan emergent thinking. Beliau menyampaikan bahwa dengan mengetahui karakteristik serta timing yang tepat untuk menggunakan setiap creative thinking skills, maka seorang individu akan menjadi lebih tajam dalam menemukan solusi kreatif untuk menyelesaikan masalah atau tantangan yang dihadapinya. Dua creative thinking skills yang paling umum digunakan dalam mencari ide kreatif untuk memecahkan masalah adalah divergent dan convergent thinking.

Divergent thinking merupakan kemampuan berpikir kreatif yang menantang individu untuk mencari solusi alternatif untuk memecahkan suatu masalah sebanyak mungkin dalam waktu yang singkat. Melalui setiap solusi alternatif, individu tersebut dapat menemukan kelebihan dan kekurangan dari setiap solusi, serta kesesuaian solusi terhadap masalah yang dihadapinya. Divergent thinking umum digunakan bersamaan dengan convergent thinking. Melalui convergent thinking, individu ditantang untuk memilih solusi alternatif terbaik yang akan direalisasikan untuk menyelesaikan masalah. Individu dengan kemampuan convergent thinking yang baik akan lebih mudah untuk mengukur setiap kelebihan dan kekurangan yang dimiliki masing-masing solusi yang telah ditemukan sebelumnya, hingga akhirnya menetapkan solusi terbaik dan kreatif untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.

Reference

Christensen, T. (2015). The creativity challenge: Design, experiment, test, innovate, build, create, inspire, and unleash your