Teknopreneurship sebagai kewirausahaan berbasis inovasi dan teknologi memiliki banyak peran, khususnya bagi orang-orang yang ingin meningkatkan bisnisnya. Inovasi dalam bisnis perlu terus dilakukan dan dikembangkan demi suatu bisnis dapat bertahan lama hingga mencapai sustainable competitive advantage (SCA). Suatu inovasi yang dikreasi dapat berupa ide-ide terkini serta kreatif pada saat ini. Inovasi merupakan gagasan, pelaksanaan serta bermanfaat. Inovasi juga sebagai kemampuan apakah seseorang wirausahawan sanggup menangkap suatu inovasi pada teknologi menjadi suatu usaha atau bisnis. Berikut adalah beberapa alasan mengapa inovasi bisnis berbasis teknologi perlu untuk dilakukan untuk membuat bisnis anda terus bertahan hingga mencapai sustainable competitive advantage (SCA) (Keh et al., 2007):

  1. Teknologi sangat cepat mudah berubah seiring adanya layanan baru, proses baru, dan produk baru dari pesaing. Kondisi tersebut mendorong upaya wirausaha guna berkompetisi dengan sukses. Upaya yang perlu dilaksanakan yakni menyesuaikan suatu bisnis dengan inovasi teknologi kontemporer.
  2. Efek transformasi lingkungan terhadap suatu siklus hidup produk kian semakin pendek. Sehingga, layanan atau produk lama perlu dirubah dengan terbaru dalam tempo secepatnya. Kondisi tersebut dapat terjadi disebakan adanya pemikiran yang kreatif dan mengkreasi suatu inovasi disrupsi.
  3. Konsumen lebih bijaksana, pandai, dan menuntut pemenuhan kebutuhan yang relevan terkini. Harapan dan ekspektasi untuk memenuhi suatu kebutuhan semakin lebih dalam perspektif pembaruan, harga, dan kualitas. Sehingga, ketrampilan inovatif sangat diperlukan guna memenuhi kepuasan dan kebutuhan konsumen demi meningkatkan dan mempertahankan para pelanggan.
  4. Ide yang bagus dan inovatif dapat kian mudah untuk diduplikasi oleh pesaing di saat teknologi dan pasar mudah berubah sangat cepat. Proses ini tentunya membutuhkan suatu metode implementasi proses dan produk yang lebih baik dan baru, serta suatu layanan secara kontinyu yang lebih cepat.
  5. Inovasi dapat menghasilkan suatu pertumbuhan dan perkembangan lebih cepat, memperbesar segmen pasar, serta mengkreasi suatu posisi wirausaha yang lebih tepat dan baik.

Teknopreneurship akan dapat membantu pemerintah dalam membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan perekenomian masyarakat. Beberapa peran lahirnya teknopreneur adalah sebagai berikut (Siregar et al., 2020):

  1. Menciptakan lapangan pekerjaan baru;
  2. Menumbuhkan penyerapan banyak tenaga kerja;
  3. Mendorong suatu inovasi dan membantu alih teknologi;
  4. Mengakselerasi pertumbuhan kewirausahaan berbasis inovasi dan teknologi;
  5. Mengharmoniskan sinergi antara akademisi, praktisi bisnis, pemerintah, dan media (ABGM);
  6. Menumbuhkan ekosistem dan budaya kewirausahaan berbasis teknologi;
  7. Mendorong pertumbuhan UKM yang kompetitif;
  8. Meningkatkan pendapatan pelaku usaha dan masyarakat;
  9. Memperluas landasan pajak dan devisa negara;
  10. Meningkatkan kemandirian bangsa; dan
  11. Mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Referensi

Fitriati, R., Lubis, R. H., Shakuntala, S., & Guntara, D. (2011). Entrepreneurship Education: The Models Applied in Certain Universities. Jurnal Ilmu Administrasi Dan Organisasi, 18(3), 239–251.

Herdon, M., Várallyai, L., & Péntek, Á. (2012). Digital Business Ecosystem Prototyping for SMEs. Journal of Systems and Information Technology, 14(4), 286–301. https://doi.org/10.1108/13287261211279026

Kamil, I., Yuliandra, B., & . T. (2018). A Study to Investigate Technopreneurship Talent for Higher Education Students [Engineering, Agriculture Engineering, and Information Technology Students in Universitas Andalas Indonesia]. International Journal of Engineering & Technology, 7(2.29), 933. https://doi.org/10.14419/ijet.v7i2.29.14286

Keh, H. T., Nguyen, T. T. M., & Ng, H. P. (2007). The Effects of Entrepreneurial Orientation and Marketing Information on the Performance of SMEs. Journal of Business Venturing, 22(4), 592–611.

Nafukho, F. M., & Helen Muyia, M. A. (2010). Entrepreneurship and Socioeconomic Development in Africa: A Reality or Myth? Journal of European Industrial Training, 34(2), 96–109. https://doi.org/10.1108/03090591011023961

Purnomo, A., Septianto, A., Sutiksno, D. U., Hikmawan, M. I., & Kumalasari, R. D. (2020). Technopreneur Publication: A Bibliometric Analysis (2000–2019). 2020 International Conference on Information Management and Technology (ICIMTech). https://doi.org/10.1109/ICIMTech50083.2020.9211111

Putri, M. K., Anggadwita, G., & Wicaksono, M. B. (2019). Identification of The Influence of Academic’s Personal Characteristics and Academic’s Perceived Support on University Students’ Intention to Become Technopreneur. Jurnal Aplikasi Manajemen, 17(2), 366–379. https://doi.org/10.21776/ub.jam.2019.017.02.20

Samah, N. H. B. A. (2013). Innovation Technopreneurship. https://www.slideshare.net/shahmi87/innovation-technopreneurship

Sethupathy, K., & Chandrasekar, K. (2016). Impact of Technopreneurship in Small Business Towards Sustaining Competetive World: A Conceptual Approach. International Journal of Scientific Research, 5(12), 686–687. https://doi.org/10.36106/ijsr

Siregar, D., Purnomo, A., Mastuti, R., Napitupulu, D., Sadalia, I., Sutiksno, D. U., Putra, S. H., Sahir, S. H., Revida, E., & Simarmata, J. (2020). Technopreneurship: Strategi dan Inovasi. Yayasan Kita Menulis.

Sulianta, F., & Sapriya, H. (2019). User Generated Content Platform as a New Media for Technopreneur Writer in Industrial Age Version 4. International Journal of Higher Education, 8(3), 63. https://doi.org/10.5430/ijhe.v8n3p63