Eloquent pada laravel menyediakan fitur yang sangat membantu bagi Developer dalam membangun relasi antar database dengan aplikasi Laravel. Dalam contoh kasus ini saya akan membuat sebuah aplikasi web yang berisikan informasi tentang Mahasiswa. Untuk itu saya harus membuat sebuah database bernama “mahasiswa” dan mengkoneksikannya dengan laravel :

Pengaturan koneksi database dapat diatur pada file .env yang ada pada root project, konfigurasinya: DB_CONNECTION=mysql

DB_HOST=127.0.0.1

DB_PORT=3306

DB_DATABASE=mahasiswa

DB_USERNAME=gustipang

DB_PASSWORD=[password]

Setelah database terkoneksi, langkah selanjutnya adalah saya membuat tabel bernama “biodata” dengan menggunakan “model” pada laravel, perintahnya :

“php artisan make:model biodata -m”

“Php artisan make:migration create_table_biodata”

Setelah perintah dijalankan, maka laravel akan membuat suatu file bernama “biodata.php” yang ada pada [project -> Models]. Juga, akan ada file migrations database yang muncul pada folder [databse -> migrations].

Secara otomatis, laravel akan menambahkan huruf “s” diakhir dari nama model yang telah kita buat. Namun, kita dapat mengeditnya dengan cara membuka file migrations …create_biodatas_table.php dan langsung merubah nama biodatas menjadi biodata: 

 

Pada perintah up() dan down() nama biodatas telah saya rubah menjadi biodata saja, juga sudah saya tambahkan nama-nama column yang akan saya migrasikan ke table “biodata” nanti. Terdapat 3 kolom yaitu “id”, “nama” dan “alamat”. Sedangkan timestamps() berguna untuk membuat kolom tambahan “create_at” dan “update_at” yang berfungsi sebagai pencatat atau LOG session kapan baris ditambahkan atau di edit. Itu semua secara otomatis akan dibuatkan oleh laravel.

Dapat dilihat bahwa terdapat 2 function yait up() dan down(). Fungsi up() sendiri berfungsi untuk mengupdate database apabila perintah ‘php artisan migrate’ dilakukan. Lalu apa fungsi down() sendiri ? fungsi down() berguna apabila kita melakukan perintah rollback dengan menggunakan perintah ‘php artisan migrate:rollback’ yang artinya kita mundur 1 langkah awal. Biasanya perintah rollback kita lakukan apabila kita melakukan suatu kesalahan dalam operasi migrations. Untuk itu, biasanya didalam function down() kita tuiliskan perintah drop() yang berfungsi untuk menghapus table. Jadi sewaktu-waktu apabila kita salah Ketika migrate, kita tinggal melakukan perintah rollback untuk menghapus table yang barusan kita buat tersebut.

Untuk melakukan perintah migrasi, cukup gunakan perintah:

php artisan migrate

Setelah melakukan perintah migrate, maka secara otomatis databse kita akan terisi oleh schema yang telah kita buat.

Terlihat bahwa table “biodata” sudah masuk, sedangkan untuk tabel-tabel lain adalah tabel yang dicreate secara otomatis oleh laravel apabila kita menggunakan perintah “migration”.