Pesona Bahasa Indonesia mulai semerbak sejak 28 Oktober 1928. Sejak saat itu bahasa Indonesia terus menggaung di seluruh Nusantara , baik sebagai identitas maupun jati diri bangsa. Bagaimana bisa Indonesia yang terdiri atas berbagai suku dan bahasa daerah mampu dipersatukan dengan satu bahasa, yaitu bahasa Indonesia? Hal itu sungguh merupakan keberkahan yang patut disyukuri oleh bangsa Indonesia. 

Pesona Bahasa Indonesia tidak hanya dinikmati oleh penutur aslinya, tetapi pesona Indonesia sudah merebak ke kancah internasional. Hal itu dipengaruhi kekayaan alam dan posisi Indonesia yang strategis jika dilihat dari posisi perdagangan. Oleh karena itu, banyak orang asing yang mempelajari bahasa Indonesia dengan tujuan yang bermacam-macam. Tujuan itu mulai dari sekadar belajar bahasa Indonesia untuk berwisata, penelitian, dan studi lanjut.  

Orang asing yang ingin mempelajari bahasa Indonesia bisa mengikuti sebuah program, yaitu program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA). Berdasarkan hal itu, program BIPA adalah program yang diselenggarkan oleh pemerintah maupun lembaga-lembaga terkait untuk mengajarkan bahasa Indonesia. Menurut laman www.kemendikbu.go.idsaat ini terdapat 45 lembaga yang mengajarkan bahasa Indonesia, bak di perguruan tinggi maupun di lembaga-lembaga kursus. Bahkan, pengajaran BIPA telah diajarkan kurang lebih di 130 instansi, yang terdiri atas perguruan tinggi dan pusat-pusat kebudayaan asing. 

Bahasa Indonesia yang sudah banyak dipelajari oleh masyarakat dunia telah menjadikan bahasa Indonesia sebagai sarana diplomasi. Sarana diplomasi tersebut tampak pada bentuk kerja sama yang terjalin antara Indonesia dan negara-negara yang mengajarkan bahasa Indonesia. Kusuma dan Ismail (2017:99) mengatakan bahwa tujuan mengembangkan program BIPA adalah menarik minat orang asing untuk mempelajari bahasa Indonesia. Berdasarkan hal itu, tujuan awal program BIPA adalah memperkenalkan bahasa Indonesia kepada masyarakat dunia. Akan tetapi, lebih lanjut bahasa Indonesia bisa menjadi sarana diplomasi yang baik. Hal itu menunjukkan bahwa dengan mempelajari bahasa dan budaya Indonesia, masyarakat dunia bisa lebih memahami Indonesia dengan segala pesonanya. Pada akhirnya, kekerabatan akan terjalin antarnegara maupun antarbangsa. 

 Daftar rujukan: 

Kemdikbud. (2019). Upaya Internasionalisasi Bahasa Indonesia, Pemerintah Terus Kirim  

Pengajar BIPA ke Luar Negeri. Diakses pada 28 September, dari   https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2019/07/upaya-internasionalisasi-bahasa-indonesia-pemerintah-terus-kirim-tenaga-pengajar-bipa-ke-luar-neger. 

Kusuma, E.R. dan Ismail. A. (2017). Karut-Marut dalam Kurikulum Pembelajaran Bahasa  

Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA). Paper dipresentasikan di Seminar Nasional PS  

PBSI FKIP Universitas Jember. Jember: FKIP Universitas Jember.