Saat ini teknologi didunia berkembang begitu cepat. Selama kurung waktu dua  decade, berbagai macam perkembangan inovasi teknologi seperti smart home, smart city, smart car dan automation machine sudah diaplikasikan pada kehidupan manusia. Hal tersebut disebabkan peran dari internet sebagai media penghubung device to device dengan menggunakan komunikasi wireless. Salah satu teknologi yang lagi tren saat ini dapat menghubungkan segala sesuatu dengan memanfatkan komunikasi wireless yaitu  IoT (Internet of Things). Teknologi ini memfasilitasi agar segala sesuatu  dapat di kontrol dengan cepat dan mudah. IoT akan menjadi teknologi masa depan karena semua objek akan saling terhubung dan tersedia secara online sehingga dapat dengan mudah untuk berkomunikasi.

Di samping kelebihan teknologi IoT karena kemudahan dan kecepatan dalam berbagi informasi. Namun, kelebihan tersebut dapat menjadi sebuah masalah jika tidak ada mekanisme yang efektif untuk melindungi informasi pribadi. Faktor keamanan menjadi kosentrasi utama dari penerapan teknologi IoT tetapi saat ini dirasa cukup sulit dikarenakan device pada IoT memilki variasi yang beragam dikarenakan diproduksi dari berbagai macam vendor yang memilki kebijakan keamanan yang berbeda-beda. Pada dasarnya dalam membangun arsitektur IoT terdiri dari tiga layer yaitu Perception layer, Network layer dan Application layer.

Arsitektur IoT

1. Perception Layer

Dimana perception layer memilki kemiripan seperti physical layer pada model OSI. Pada perception layer memilki beberapa jenis sensor dan aktuator seperti QR code, RFID, infrared, ZigBee, dll. Sensor tersebut menghasilkan data kemudian diproses untuk memperoleh informasi yang akan dikirimkan ke Network layer.

2. Network Layer

Layer ini bertanggung jawab untuk mentransmisikan dan melakukan routing pada data yang telah diterima dari perception layer. Device yang digunakan pada layer ini yaitu router, switches dan gateway. Device tersebutakan menjadi media penghubung antara device IoT.

3. Application Layer

Layer ini memilki peran dalam kerahasiaan, keaslian dan integritas data. Tujuan dari proses informasi akhir IoT yaitu pada layer ini.  Dimana pada application layer, informasi yang diterima dapat diterapkan menjadi sebuah teknologi yang cerdas seperti smart home, smart car, smart health, dll.

Setiap layer pada IoT rentan menghadapi berbagai jenis serangan keamanan, serangan ini bisa bersifat aktif maupun pasif dan mereka dapat disebabkan dari pihak internal maupun eksternal. Pada serangan aktif serangan yang dilakukan dengan memblokir layanan jaringan sedangkan serangan pasif akan mengambil informasi data pada jaringan IoT secara diam-diam. Pada perception layer rentan terhadap ancaman keamanan di lingkungan outdoor karena memilki multi access wireless. Pada Network layer rentan terhadap serangan DoS dimana termasuk serangan pasif karena mampu memblokir jaringan. Sedangkan pada application layer masalah yang terjadi sulitnya memastikan otentikasi dan privasi. Sehingga ketika perangkat yang terhubung mengalami overhead atau kelebihan pengguna maka ini akan menyebabkan tidak tersedianya layanan jaringan.

Penggunaan teknologi IoT masih menjadi tantangan ke depannya untuk mengembangkan sebuah mekanisme identifikasi baru, hardware dan software untuk mengatasi keamanan pada IoT seperti identification, authentication, access control dan confidentiality.

Reference:

Mian A.J, Fazlulah, “Recent Trends and Advances in Wireless and IoT-enabled Networks,”Springer Innovation in communication and computing, 2019.