Hingga saat ini, COVID-19 atau Coronavirus Disease muncul sebagai wabah yang patut diwaspadai oleh dunia. Salah satu dampak besarnya ialah keharusan bagi masyarakat untuk melakukan social distancing atau isolasi mandiri di rumah agar penularan virus tersebut dapat dicegah. Hal tersebut tentunya merambah ke pergerakan ekonomi. Kebijakan social distancing membuat sarana dan prasarana umum seperti mall, bioskop, maupun tempat-tempat ramai lainnya terpaksa harus ditutup, bahkan beberapa tempat harus ditutup secara permanen. Oleh karena itu, pihak pengusaha pada sarana umum tersebut merasa dirugikan akibat turunnya pendapatan. Akan tetapi, apakah virus COVID-19 ini juga akan berpengaruh terhadap pengeluaran?

Pada kenyataannya, selama pandemi COVID-19 56% responden justru mengalami kenaikan pengeluaran. Bahkan, 44% responden yang mengalami peningkatan pengeluaran, besaran peningkatannya mencapai 25 hingga 50 persen. Hal ini tentu berseberangan dengan pendapat Curatman (2010) yang menyatakan bahwa besarnya pendapatan biasanya sebanding dengan
pengeluaran. Apabila pendapatan meningkat, maka pengeluaran meningkat dan begitu pula
sebaliknya. Mengapa demikian?

Apabila ditelusuri lebih lanjut, hasil Survei Sosial Dampak COVID-19 juga menunjukkan bahwa 51% responden menjadikan bahan makanan sebagai perubahan pengeluaran paling dominan. Hal ini tentu disebabkan oleh anjuran untuk isolasi mandiri di rumah dan memasak makanan sendiri untuk meningkatkan imunitas. Meningkatnya pengeluaran pada bahan makanan menandakan bahwa kebutuhan atau permintaan akan bahan makanan semakin tinggi. Jika mengacu pada hukum permintaan dan penawaran, meningkatnya permintaan akan menyebabkan harga barang naik akibat kurangnya jumlah barang (Pracoyo & Pracoyo, 2006).

Dari fenomena ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa adanya pandemi COVID-19 menyebabkan banyaknya masyarakat yang mengalami penurunan pendapatan, sedangkan pengeluaran justru bertambah. Oleh karena itu, hal ini harus disikapi secara bijak. Hal yang dapat Anda lakukan adalah mengelola pengeluaran Anda agar semua kebutuhan terpenuhi dengan biaya seefisien mungkin. Berikut ini adalah beberapa kiat untuk mengelola pengeluaran Anda dengan bijak yang dirangkum dari Senduk (2001) dan Budisantoso dan Gunanto (2010).

  1. Hal terpenting dalam mengelola pengeluaran adalah mengaturnya agar jumlah pengeluaran tidak melebihi pendapatan Anda saat ini.
  2. Ketika Anda hendak berbelanja, tulis semua barang dan jasa yang akan dibeli dan hindari pembelian barang dan jasa yang sebetulnya tidak Anda butuhkan.
  3. Buatlah rencana pengeluaran Anda dengan membuat pos-pos pengeluaran. Analisis pos-pos pengeluaran Anda satu persatu dan ukur tingkat proritasnya untuk masingmasing pos. Kemudian, ukur dan hitung besar pengeluaran yang sesuai untuk masingmasing pos.
  4. Buatlah satu pos pengeluaran tambahan untuk keuangan darurat/kritis atau dana cadangan guna mengantisipasi timbulnya pengeluaran tak terduga akibat terjadinya halhal yang di luar rencana Anda.
  5. Selalu lakukan evaluasi terhadap keuangan dan investasi Anda secara berkala Perencanaan keuangan merupakan hal yang wajib Anda lakukan secara konsisten dan berkesinambungan. Terlebih lagi, adanya pandemi COVID-19 membuat pergerakan keuangan Anda berubah, oleh karena itu pengelolaan keuangan Anda harus lebih terencana dengan baik.

Dengan demikian, keuangan Anda akan selalu terjamin sepanjang waktu, terlepas dari ada
tidaknya pandemi ini.

Sumber :
Badan Pusat Statistik. (2020). Hasil Survei Sosial Demografi Dampak COVID-19. Jakarta: Badan Pusat Statistik Republik Indonesia.

Budisantoso, I., & Gunanto. (2010). Cara Gampang Mengelola Keuangan Pribadi dan Keluarga. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Curatman, A. (2010). Teori Ekonomi Makro. Yogyakarta: Swagati Press.

Nurnitasari, P., Aprianita, T. D., & Sofiyah. (2009). Menjadi Pengusaha Setelah di-PHK. Yogyakarta: Kawah Media.

Pracoyo, T. K., & Pracoyo, A. (2006). Aspek Dasar Ekonomi Mikro. Jakarta: Grasindo.

Senduk, S. (2001). Seri Perencanaan Keuangan Keluarga : Mengatur Pengeluaran Secara Bijak. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.