Smart – living adalah sebuah konsep yang mengintegrasikan aneka peralatan kerja elektronik dan tata cahaya dalam ruang kerja atau kantor dengan tujuan untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan, serta meningkatkan efektifitas dan efisien kerja dibalik design interior yang menarik pada suatu ruang kerja.

Gambar 1. Contoh visualisasi konsep Smart – Living

(sumber : https://www.igd.fraunhofer.de/en/projects/living-lab)

 

Konsep tersebut dapat berupa integrasi aneka peralatan elektronik di ruang kerja/kantor (seperti PC/laptop, Printer, Slide projector, TV, Audio system, Phone/Voice/Fax, dan sebagainya) ke dalam satu akses produk berupa Table – desktop socket systems, dan atau floor socket systems. Dengan tujuan untuk menghadirkan rasa aman karena terintegrasi pada sensor pendeteksi api dan cctv sebagai sistem pengawasan atau pemantauan baik barang ataupun pekerja.

Manfaat lain yang dapat diperoleh dari konsep smart – living adalah meningkatkan keamanan dan kenyamanan dalam ruang kerja, menambah nilai estetika ruang kerja, meningkatkan efisien konsumsi energi listrik dengan sistem kendali dan tata cahaya (Lighting control system) dalam ruang kerja.

Gambar 2. Visualisasi teknologi smart – living dengan Smartphone sebagai penghubungnya

(sumber : https://www.phrealestate.ae/dubai-initiative-to-pioneer-smart-living-as-a-service/)

Meski saat ini  konsep smart – living belum banyak diadopsi industri perkantoran, namun konsep tersebut diprediksi akan menjadi tren. Hal ini terbukti dari laporan Dell and Intel Future Workforce Study 2016, yang mengungkap hampir separuh pekerja (45 persen) di wilayah Asia Pasifik dan Jepang (APJ) berharap dalam lima tahun ke depan, mereka dapat bekerja di sebuah smart office yang menawarkan Internet of Things (IoT) dan berbagai teknologi lainnya seperti Artificial Intelligence (AI).

 

 

Namun, dengan adanya smart – living pada lingkungan perkantoran, terdapat beberapa tantangan yang perlu diperhatikan oleh perusahaan seperti memastikan teknologi yang ditawarkan dapat berfungsi dengan baik dan efisien. Selama ini, banyak waktu terbuang sia – sia selama bekerja karena program software dan perangkat yang lambat atau sering mengalami glitch.

Selain permasalahan terkait software, perusahaan besar juga perlu berantisipasi dalam kelemahan yang akan ditimbulkan dari konsep smart – living seperti kemunculan penjahat siber atau hacker. Hacker sendiri adalah seorang individu atau sekelompok individu yang mempelajari, menganalisis, memodifikasi, menerobos (memaksa) masuk ke dalam komputer dan jaringan komputer, baik untuk keuntungan atau dimotivasi oleh tantangan. Sistem smart – living menggunakan jaringan nirkabel dan IoT sehingga dapat dengan mudah menjadi sasaran para peretas kelas atas. Ancaman ini dapat menyerang mereka dengan cara tidak terduga, bahkan perangkat yang tampak tidak berbahaya dapat berubah menjadi mesin kuat untuk menjalankan aktivitas ilegal.

 

Sumber berita :

https://www.beritasatu.com/iptek/455889-smart-office-membuat-pekerja-makin-cerdas

https://id.wikipedia.org/wiki/Peretas