Pengambilan keputusan dalam pemasaran di era yang saat ini berubah secara cepat merupakan sebuah seni dan juga sains. Para pemasar holistik menyadari bahwa lingkungan pemasaran saat ini secara konstan terus menghadirkan peluang serta ancaman baru. Hal ini yang membuat orang – orang di bidang pemasaran memahami pentingnya pemantauan (monitoring), perkiraan (forecasting), dan adaptasi yang berkelanjutan terhadap lingkungan tersebut.

Orang – orang di pemasaran memiliki tanggung jawab utama dalam mengidentifikasi perubahan pasar yang signifikan yang terjadi di perusahaan. Pemasar memiliki dua keuntungan dalam melaksanakan tanggung jawab tersebut, diantaranya yaitu metode dari suatu disiplin ilmu untuk mendukung dalam pengumpulan informasi serta waktu yang diperlukan untuk berinteraksi dengan pelanggan dan mengamati kompetitor dan kelompok lainnya. Beberapa perusahaan memiliki sistem informasi pemasaran yang memberikan detail tentang keinginan, preferensi, serta perilaku pembeli. Selain itu, pemasar juga memiliki informasi ekstensif tentang bagaimana pola konsumsi yang bervariasi di seluruh atau bahkan di dalam suatu negara.

Setiap perusahaan harus mengatur dan mendistribusikan aliran informasi yang berkelanjutan kepada manajer pemasarannya. Sistem informasi pemasaran atau marketing information system (MIS) terdiri dari orang – orang, alat, dan prosedur untuk mengumpulkan, menyortir, menganalisis, mengevaluasi, dan mendistribusikan informasi yang diperlukan secara tepat waktu dan akurat kepada pengambil keputusan pemasaran. Hal ini tentu saja bergantung pada records atau catatan internal perusahaan, aktivitas intelijensi pemasaran (marketing intelligence), dan aktivitas riset pemasaran.

Sistem informasi pemasaran perusahaan juga harus menggabungkan apa yang menurut para manajer perusahaan butuhkan, apa yang sebenarnya mereka butuhkan, dan apa yang layak secara ekonomi. Anggota tim dari sistem informasi pemasaran internal dapat mewawancarai para manajer pemasaran di lintas bagian untuk menemukan informasi yang dibutuhkan. Untuk menemukan peluang penting dan potensi masalah, manajer pemasaran mengandalkan laporan internal, penjualan, harga, biaya, tingkat inventaris, piutang, dan hutang. Selain itu, manajer pemasaran juga dapat menggunakan internal records lain di perusahaan seperti the order-to payment cycle, sales information systems, database, data warehousing dan data mining.

Referensi:

Kotler, P and Keller, K. L. (2016). Marketing Management. 15th Edition. Pearson. England