Radio merupakan alat komunikasi yang sangat penting dan canggih pada zamannya. Radio dapat memberikan informasi suara secara langsung kepada masyarakat sebelum adanya TV dan internet. Pemerintah dahulu sangat mengandalkan penyebaran informasi atau berita kepada rakyatnya melalui radio.

Mungkin sebagian orang yang lahir di era 1990-an masih merasakan asyiknya berkirim salam dan request lagu ke penyiar radio. Saat lagu diputar dan salam dibacakan, kita merasa senang bukan main. Belum lagi terkadang kita yang ditelepon langsung oleh penyiar walaupun hanya sekedar menyapa, menjawab kuis, sesi curhat, atau kirim salam. Keseruan ini tentu masih membekas dalam ingatan orang-orang yang hidup pada era kejayaan radio.

Tren penurunan pendengar radio juga terlihat pada turunnya peminat media cetak. Dengan adanya portal berita daring dan media sosial, makin sedikit orang yang tertarik untuk membaca media cetak. Generasi muda zaman sekarang sudah hampir tidak ada yang membaca koran atau majalah. Sebagian besar informasi kita dapatkan dari media sosial, portal berita daring, atau dari aplikasi chatting.

Lucunya, hingga saat ini radio terus bertahan. Mesti tidak memiliki pendengar sebanyak dulu, masih saja ada banyak orang yang mau mendengarkan radio. Menurut laporan yang diteliti oleh NPD Group di Amerika Serikat pada April 2012, kini pendengar radio yang berusia antara 18 sampai 35 tahun memilih beralih ke media online yang berbasis streaming di internet ketimbang mendengarkan radio. Pendengar mendengarkan radio hanya saat perjalanan saja di mobil. Biasanya jenis siaran yang paling diminati adalah radio yang memberikan informasi seputar lalu lintas atau update seputar kemacetan di satu daerah.

Sebaliknya, hasil riset Ipsos yag dirilis Autoblog tahun lalu menunjukan masih ada 84% orang yang lebih memilih radio ketimbang fitur lainnya ketika berkendara dengan mobil. Tak hanya itu, sebesar 62% masih mendengarkan radio setidaknya sehari sekali. Ini merupakan bukti bahwa di tengah perkembangan teknologi yang terus bergerak dengan sangat cepat, pesona radio tetap ada. Bukan hanya generasi yang sudah berusia, anak muda pun ada yang masih antusias untuk mendengarkan radio atau menjadi penyiar radio.

 

Penulis: Raihan Amalia Yasmin (Binusian Communication 2021)

Editor: Lila Nathania, S.I.Kom., M.Litt.