Terdapat tiga kata kunci dalam manajemen operasional: efektifitas, efisiensi, dan keunggulan kompetitif. Kata kunci ini diambil dari tujuan yang ingin dicapai dari implementasi manajemen operasional, yaitu penciptaan keunggulan kompetitif melalui pengelolaan sumber daya yang efektif dan efisien. Untuk mencapai tujuan tersebut, manajer operasional perlu mengambil 10 keputusan strategis dan salah satu dari 10 keputusan tersebut adalah terkait dengan strategi proses.

Strategi proses merupakan pendekatan yang dilakukan oleh suatu organisasi dalam mengubah sumber daya menjadi barang atau jasa (Heizer, Render, dan Munson, 2014). Keputusan strategis yang akan diambil oleh manajer operasional memiliki tujuan untuk membentuk suatu proses yang dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen, menggunakan sumber daya yang tersedia atau dikelola oleh perusahaan. Pengambilan keputusan strategi proses memiliki manfaat dalam jangka panjang, yaitu terkait dengan efisiensi dan fleksibilitas proses produksi, hingga konistensi kualitas dan biaya produksi dari produk yang dihasilkan.

Manajer operasional dapat memilih salah satu dari empat strategi proses berdasarkan jumlah dan jenis produk yang dihasilkan. Empat strategi yang dapat dipilih antara lain: (1) process focus, (2) repetitive focus, (3) product focus, dan (4) mass customization. Unit usaha yang tidak menghasilkan produk dalam jumlah besar namun memiliki variasi jenis produk yang cukup banyak dapat memilih process focus. Pada unit usaha yang menghasilkan beberapa variasi jenis produk dan dalam jumlah yang cukup besar, manajer operasional dapat memilih repetitive focus. Salah satu syarat repetitive focusdapat dilakukan adalah terdapat modules (komponen yang dipersiapkan sebelum dirakit menjadi satu produk).

Product focus merupakan strategi proses yang umum ditemukan pada unit usaha yang memiliki sedikit variasi jenis produk namun memiliki jumlah produksi yang besar. Terakhir, mass customization merupakan strategi proses yang memungkinkan perusahaan untuk menghasilkan beberapa variasi jenis produk dalam jumlah besar. Modules juga merupakan salah satu syarat untuk dilakukannya mass customization. Terdapat beberapa pertimbangan dalam penentuan strategi proses oleh manajer operasional selain jumlah dan jenis produk yang dihasilkan, pertimbangan tersebut antara lain: (1) sumber daya yang dikelola oleh unit usaha, (2) target konsumen yang disasar, dan (3) mitra kerjasama.

Sumber daya yang dikelola oleh unit usaha akan membatasi strategi proses yang dapat dipilih oleh manajer operasional. Pada product focus dan mass customization, selain membutuhkan bahan baku yang besar perusahaan juga perlu tenaga kerja dan peralatan yang mampu mengolah bahan baku tersebut tanpa terjadi bottleneck problem. Apabila unit usaha menyasar target konsumen dengan kebutuhan dan keinginan yang beragam maka secara tidak langsung perusahaan juga perlu mempersiapkan proses yang mampu memenuhi perubahan kebutuhan dan keinginan, sehingga proses yang lebih fleksibel seperti process focus atau repetitive focus dapat dipilih. Terakhir, ketersediaan mitra kerjasama yang menyuplai komponen modules dapat mempengaruhi apakah unit usaha dapat menggunakan repetitive focus dan mass customization.

REFERENSI

Heizer, J., Render, B., & Munson, C. (2014). Operations Management-Sustainability and supply chain management (11. utg.). Essex: Pearson.