Adhimurti Citra Amalia S.Ant,.M.Med.Kom

Radio adalah salah satu media tertua yang masih eksis hingga kini dan masih sering digunakan untuk menunjang campaign atau program-program Public Relations (PR). Sejak radio komersial diperkenalkan pada tahun 30an, tentu saja radio telah mengalami banyak perubahan dan juga tantangan terutama sejak kemunculan media-media baru seperti media sosial dan media online.

Meskipun keberadaannya mulai tergerus oleh jaman, radio masih menjadi media yang cukup diandalkan oleh para praktisi PR untuk menyampaikan informasi. Terutama jika terjadi krisis, misalnya bencana alam atau pandemic Covid-19 yang melanda dunia sejak awal tahun 2020. Mengapa demikian? Salah satu penyebab yang paling krusial adalah karena sifat radio yang lokal serta mudah diakses terutama pada saat darurat oleh masyarakat. Berbeda dengan TV yang membutuhkan listrik atau internet yang membutuhkan kuota, radio cukup membutuhkan baterai dan sinyal yang memadai untuk bisa digunakan. Contohnya seperti radio Suara Surabaya. Radio yang mengudara sejak tahun 80an ini masih menjadi andalan warga Surabaya untuk mendapatkan informasi yang up to date di daerahnya. Misalnya seputar kemacetan, banjir, kerusuhan, dan lain sebagainya. Ketika listrik mati atau internet down, warga masih bisa mendapatkan informasi melalui radio.

Dikutip dari buku Media Relations, Issues and Strategies karya Jane Johnston, berikut adalah kelebihan dari radio dibandingkan dengan media lainnya (Johnston, 2013: 234):

  1. Mudah diakses.
  2. Tersedia di berbagai daerah. Hampir setiap kota memiliki radio di daerahnya.
  3. Bisa didengarkan live atau delay. Jika radio tersebut sudah memiliki format digital yang bisa diunduh di internet.
  4. Up to date.
  5. Memiliki program yang beragam.
  6. Penyiarnya akrab dengan audiens.
  7. Tidak bersifat visual. Bisa bebas berekspresi dengan audio.
  8. Bisa dinikmati sembari mengerjakan aktivitas lainnya.

Kira-kira bentuk kerjasama apa saja yang bisa kita manfaatkan dari radio untuk menyampaikan program PR kita? Ada banyak macam, misalnya seperti iklan dalam bentuk spot (rekaman), adlibs (dibacakan oleh penyiar), insert (sisipan informasi dengan durasi lebih panjang dari spot/adlibs), talkshow, atau live report (reportase). Selain itu kita juga bisa mensponsori program on air radio atau off air (event) radio, dan bahkan radio kini juga sudah merambah media sosial seperti Facebook, Twitter, Youtube dan Instagram. Bagaimana, sudah tertarik untuk mencoba radio?