Para pakar desain interaksi memandang desain interaksi sebagai hal yang mendasar bagi banyak disiplin ilmu, bidang, dan pendekatan-pendekatab yang berkaitan dengan kajian dan perancangan sistem berbasis komputer bagi manusia.

Hubungan antara disiplin ilmu yang berkontribusi, praktik desain, dan bidang interdisipliner yang berkaitan dengan desain interaksi (panah dua arah berarti adanya tumpang tindih diantara keduanya)

Gambar ilustrasi di atas menyajikan kaitan antara berbagai disiplin ilmu inti bersama dengan bidang interdisipliner yang lain, misalnya seperti ilmu ergonomi kognitif (Cognitive Ergonomics). Bisa jadi sangat membingungkan bia kita mencoba mencari tahu perbedaan di antara ilmu-ilmu tersebut karena banyak yang tumpang tindih. Perbedaan utama antara desain interaksi dan berbagai ilmu dan pendekatan lain yang disebut dalam gambar di atas sebagian besar turun ke bagian metode, filosofi, dan lensa/sudut pandang yang digunakan untuk mempelajari, menganalisis, dan merancang produk. Hal lain yang bisa membedakan diantara berbagai bidang ilmu dan berbegai pendekatan tersebut adalah dalam hal ruang lingkup dan masalah yang ditangani. Sebagai contoh, sistem informasi berkaitan dengan penerapan teknologi komputasi dalam domain seperti bisnis, kesehatan, dan pendidikan, sedangkan ubiquitous computing berkaitan dengan desain, pengembangan, dan penyebaran teknologi komputasi yang pervasif (misalnya, IoT) dan bagaimana berbagai disiplin ilmu dan pendekatan tersebut memfasilitasi interaksi sosial dan pengalaman manusia.