Selama beberapa tahun terakhir, penelitian mengenai Facial Recognition atau pengenalan wajah menarik perhatian sejumlah besar peneliti dan mengganti biometrik lainnya. Hal ini terutama karena memungkinkan kita merekam dari kejauhan tanpa berinteraksi dengan subjek itu sendiri. Facial Recognition merupakan teknologi yang mampu mengidentifikasi atau memverifikasi seseorang dari gambar digital atau video secara realtime. Jika kita mencari perihal tentang Facial Recognition di website IEEE (http://ieeexplore.ieee.org/search/) maka setidaknya ditemukan 9676 conference, dan 1.206 jurnal (data diakses pada tanggal 25 Januari 2019).

 

 

Google, mengembangkan kemampuan serupa dengan Google Cloud Vision API. Teknologi ini menggunakan machine learning untuk mendeteksi, mencocokkan, dan mengidentifikasi wajah yang dapat digunakan dalam berbagai hal seperti untuk hiburan maupun pemasaran. Iklan cerdas dibandara kini dapat mengidentifikasi jenis kelamin, etnis, dan perkiraan usia orang yang lewat dan menargetkan iklan ke demografis orang tersebut. Sistem pengenalan emosi berkisar dari deteksi kriminal di basis data nasional hingga situs web media sosial dan perangkat itu juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi tersangka di perbatasan international (M.B. Salter, Passports, Mobility, Security : 2004).

Facebook menggunakan perangkat lunak Facial Recognition untuk menandai individu dalam foto . Setipa orang ditandai dalam sebuah foto, perangat lunak akan menyimpan informasi pemetaan tentang karakteristik wajah orang tersebut. Ketika data yang cukup telah dikumpulkan, perangkat lunak tersebut dapat menggunakan informasi yang ada untuk mengidentifikasi wajah individu tertentu ketika muncul di foto baru.

Pemerintah China, sedang berupaya menciptakan negara techno-otoriter yang didukung oleh kecerdasan buatan dan pengenalan wajah untuk melacak dan memantau 1.4 Miliar warganya. Pada tahun 2016, China telah memiliki 170 juta kamera keamanan yang disebut sistem pengawasan Skynet. Di Xiangyang, layar raksasa dipasang di atas penyeberangan untuk menampilkan nama dan wajah pejalan kaki yang melanggar hukum yang tertangkap kamera di persimpangan. Dan pada bulan Desember, China mendemonstrasikan sistem “Skynet” yang canggih dengan melacak reporter BBC hanya dalam waktu 7 menit. Teknologi Facial Recognition telah diterapkan untuk keamanan suatu lokasi, seperti di Jalan raya, pendestrian penduduk hingga keamanan bandara. Facial Recognition tersebut telah terintegrasi dengan database yang terkontrol di pusat. Hanya dengan melalui CCTV, dalam hitungan detik data diri atau ID orang-orang tersebut langsung terbaca sistem (BBC : 2017)