Strategi Menyiasati Hambatan Komunikasi
Komunikasi adalah proses pertukaran informasi baik secara verbal menggunakan kata-kata/suara ataupun nonverbal memakai bahasa tubuh/gestur tertentu. Komunikasi dapat dilakukan secara langsung atau melalui media cetak (koran, majalah, buletin, dll) dan media elektronik (televisi, radio, internet, dan lain-lain). Proses komunikasi dapat berlangsung kapan saja dan dimana saja. Walau terkesan mudah, sebenarnya ada begitu banyak hambatan dalam berkomunikasi.
1. Hambatan Fisik
Hambatan ini berkaitan dengan keadaan fisik seseorang, contohnya orang yang tuna rungu. Biasanya hambatan ini dapat diatasi dengan mencari cara terbaik agar komunikasi tetap bisa berjalan dengan lancar. Contohnya dengan menggunakan bahasa isyarat. Asalkan komunikator dan komunikan mau bekerja sama hambatan ini pasti bisa diatasi. Orang yang bisu pun bisa berkomunikasi dengan menulis email atau menggunakan gerakan tubuh.
2. Hambatan lingkungan atau budaya
Dalam berkomunikasi, kita harus mencoba memahami orang lain yang berasal dari kebudayaan atau latar belakang lain (bahasa, kepercayaan, kebiasaan, atau apapun itu). Hambatan lingkungan dan budaya ini bisa mengganggu karena apa yang dipersepsi oleh orang lain berbeda dengan yang ada di pikiran kita. Sering kali miskomunikasi terjadi karena kita tidak memiliki frame or reference serta field of experience yang sama dengan orang tersebut. Sebagai contoh, orang Barat tidak keberatan dipangggil langsung dengan namanya tanpa menggunakan sebutan ‘Professor’ atau ‘Pak’ atau ‘Bu”. Akan tetapi bila hal ini kita lakukan pada orang Indonesia, lawan bicara kita yang lebih tua sudah pasti akan merasa tersinggung dan tidak dihormati.
3. Hambatan personal atau kepribadian
Hambatan ini ada pada diri komunikan atau komunikator, contohnya sikap, kondisi emosional, kecenderungan untuk percaya pada stereotype, dan lain-lain.. Sifat atau karakteristik seseorang juga bisa menghambat kelancaran komunikasi, misalnya orang yang pemalu atau kikuk tidak akan bisa berbicara dengan lancar di atas panggung.
Beberapa hambatan komunikasi yand sudah dibahas di atas dapat diatasi dengan cara-cara berikut:
- Komunikator harus proaktif agar komunikan mengerti dan memahami penuh informasi yang disampaikan
- Menyiasati pesan verbal dan non-verbal yang ingin disampaikan. Pesan yang disampaikan harus inklusif dan informatif. Inklusif artinya pesan berisi segala sesuatu yang diperlukan komunikan untuk memahami maksud komunikator, sedangkan informatif yaitu memuat pesan yang perlu diketahui oleh komunikan.
- Adanya timbal balik dalam berkomunikasi agar terjadi komunikasi 2 arah yang interaktif. Apabila komunikan tidak mengerti, ia harus bertanya pada sang komunikator.
Baca juga : Komunikasi Verbal VS Komunikasi Non-Verbal
Strategi Umum untuk Mengatasi Hambatan Komunikasi
1. Penggunaan Teknologi
Manfaatkan alat komunikasi modern seperti email, chat, dan video conference untuk mengurangi hambatan fisik dan teknis. Platform ini juga menyediakan berbagai fitur seperti terjemahan otomatis yang bisa membantu dalam mengatasi hambatan bahasa.
2. Pelatihan dan Pendidikan
Berinvestasi dalam pelatihan komunikasi untuk karyawan atau anggota tim. Pelatihan ini bisa mencakup keterampilan berbicara di depan umum, mendengarkan aktif, dan pemahaman lintas budaya.
3. Klarifikasi dan Konfirmasi
Sering kali, pesan yang disampaikan tidak dipahami sebagaimana dimaksud. Mengajukan pertanyaan klarifikasi atau meminta pihak lain untuk mengulang atau menjelaskan pesan dapat memastikan pemahaman yang benar.
4. Membangun Hubungan yang Kuat
Hubungan yang baik didasarkan pada kepercayaan dan saling pengertian. Dengan membangun hubungan yang kuat, hambatan psikologis seperti ketidakpercayaan atau prasangka dapat diminimalkan.
5. Menyesuaikan Gaya Komunikasi
Tidak semua orang merespons dengan baik terhadap gaya komunikasi yang sama. Menyesuaikan gaya komunikasi sesuai dengan audiens dapat meningkatkan efektivitas pesan yang disampaikan.
6. Mendengarkan Aktif
Mendengarkan dengan penuh perhatian tanpa interupsi menunjukkan rasa hormat dan membantu memahami perspektif pihak lain secara mendalam.
7. Umpan Balik Terbuka
Mendorong dan memberikan umpan balik yang konstruktif membantu dalam mengidentifikasi dan mengatasi hambatan komunikasi yang mungkin tidak disadari.
8. Penggunaan Visual
Menggunakan alat bantu visual seperti grafik, diagram, atau slide presentasi dapat membantu memperjelas dan memperkuat pesan yang disampaikan.
Penulis: Raihan Amalia Yasmin (Binusian Communication 2021)
Editor: Lila Nathania, S.I.Kom., M.Litt.
Comments :