Tipografi dalam Desain Grafis dan Prinsip-prinsipnya

Tipografi merupakan hal yang sering ditemui oleh manusia dalam hal yang berhubungan dengan desain. Hal ini merujuk pada peran tipografi yang sebagai pengantar komunikasi dari ide kepada audience atau pembaca.

Unsur-unsur tipografi dapat ditemukan dalam koran, majalah, poster, brosur, dsb. Tipografi tidak dapat dipisahkan dalam membuat desain yang dapat memudahkan pembaca dalam membaca maksud serta ide atau pesan yang ingin disampaikan.

Danton Sihombing mengemukakan bahwa Tipografi merupakan representasi visual dari sebuah bentuk komunikasi verbal dan merupakan properti visual yang pokok dan efektif (Sihombing, 2001: 58).

8 Prinsip Tipografi dan Desain

Dalam bukunya yang berjudul “Stop, Think, Go, Do: How Typography and Graphic Design Influence Behavior”, Steven Heller menuliskan bahwa terdapat 8 prinsip tipografi dan desain yaitu, Inform, Advocate, Play, Caution, Entertain, Express, Educate, and Transform.

1. Inform

Bagaiamana suatu diinformasikan hal kepada pembaca atau audien dengan mengangkat suatu topik masalah, esensi dari suatu hal, atau memberikan pemikiran terhadap sesuatu yang menyebabkan kekhawatiran.

2. Advocate

Merupakan prinsip yang paling umum dilakukan oleh desainer, dalam hal ini desainer biasanya dipekerjakan dalam pembuatan pesan dimana pesan tersebut harus dapat menggugah keinginan audien untuk bisa mendukung, ikut terlibat, dalam suatu acara atau kegiatan.

3. Play

Prinsip ini biasanya digunakan oleh desainer untuk menghibur, mengekspresikan, serta memberi informasi kepada audien.

4. Caution

Prinsip ini merupakan prinsip yang paling klasik dalam penyampaian pesan dalam desain grafis. Contoh pesan yang menggunakan prinsip ini yaitu, JanganMasuk, Dilarang Melintas, Awas Anjing Galak, dll. Prinsip ini digunakan dengan tujuan sebagai peringatan bagi audien.

5.Entertain

Merupakan salah satu prinsip yang paling disukai oleh semua orang. Tidak ada orang yang merasa terancam oleh hiburan, walaupun memiliki berbagai macam jenis hasil tetapi prinsip ini memiliki satu tujuan mendasar yaitu untuk membawa kesenangan bagi penikmatnya.

6. Express

Merupakan prinsip yang sering digunakan saat ini dan mengalami pertumbuhan yang pesat, karena lebih banyak desainer menggunakan kata-kata dan slogan yang dirancang secara grafis sebagai sarana untuk mengekspresikan kepercayaan, filosofi, dan sebagai cerminan pribadidengan tujuan mempengaruhi orang lain.

7. Educate

Kombinasi dari seluruh prinsip yang telah dijelaskan diatas. Secara khusus memiliki fungsi sebagai pemberi pesan pengetahuan yang rinci kepada audien.

8. Transform

Permainan kata – kata visual dan manipulasi grafis untuk bisa masuk kepada sudut pandang audien.

Penerapan Tipografi dalam Berbagai Media

1. Tipografi dalam Desain Web

Dalam desain web, tipografi harus responsif dan mudah dibaca pada berbagai ukuran layar. Beberapa prinsip penting dalam desain web meliputi:

  1. Menggunakan sistem font web-safe seperti Arial, Verdana, dan Roboto.
  2. Memastikan kontras warna yang cukup untuk kenyamanan membaca.
  3. Menggunakan skala modular untuk menentukan ukuran font berdasarkan hierarki informasi.

2. Tipografi dalam Branding dan Identitas Visual

Tipografi memainkan peran penting dalam membangun identitas merek. Font yang digunakan dalam logo, kemasan, dan materi pemasaran harus konsisten agar mudah dikenali. Beberapa merek terkenal seperti Coca-Cola dan Google menggunakan tipografi yang khas untuk mencerminkan kepribadian merek mereka.

3. Tipografi dalam Desain Cetak

Dalam desain cetak seperti poster, majalah, dan brosur, tipografi harus disesuaikan dengan ukuran cetakan dan kualitas kertas. Pemilihan font yang tepat dapat meningkatkan daya tarik visual dan keterbacaan dalam desain cetak.

Kesalahan Umum dalam Tipografi

1. Menggunakan Terlalu Banyak Font

Terlalu banyak jenis font dalam satu desain dapat mengganggu konsistensi visual. Idealnya, gunakan maksimal dua atau tiga jenis font yang saling melengkapi.

2. Kurangnya Kontras

Kontras yang buruk antara teks dan latar belakang dapat mengurangi keterbacaan. Pastikan warna teks dan latar belakang memiliki perbedaan yang cukup.

3. Jarak Huruf yang Tidak Seimbang

Kerning dan tracking yang tidak diperhatikan dapat membuat teks terlihat tidak rapi dan sulit dibaca.

4. Teks yang Terlalu Panjang Tanpa Pemisah

Paragraf yang terlalu panjang tanpa jeda dapat membuat pembaca cepat lelah. Gunakan subjudul, bullet points, atau spasi untuk membagi teks agar lebih mudah dibaca.


Daftar Pustaka

Danton, Sihombing. (2001). Tipografi Dalam Desain Grafis. Jakarta: Gramedia
Heller, Steven and Ilic, Mirko. (2012).Stop, Think, Go, Do: How Typography and
Graphic Design Influence Behavior. Rockport Publishers.


(Baca juga: Perbedaan Desain Grafis dan Desain Komunikasi Visual yang Perlu Kamu Tahu)