simbol garis

Karakter garis merupakan bahasa rupa dari unsur garis, baik untuk garis nyata maupun garis semu. Bahasa garis ini sangat penting dalam penciptaan karya seni/desain untuk menciptakan karakter yang diinginkan. Bentuk tugu misalnya, dapat diterjemahkan ke dalam bentuk garis vertikal, bangunan rumah yang mendatar dapat diterjemahkan ke dalam garis mendatar.

Berikut adalah beberapa karakter garis tersebut:

1. Garis Vertikal

Garis vertical atau garis tegak mengasosiasikan benda-benda yang berdiri tegak lurus seperti batang pohon, orang berdiri, tugu, dan lain-lain. Garis vertikal mengesankan agung, jujur, tegas, cerah, cita-cita/pengharapan. Garis vertikal memberikan karakter seimbang (stabil), megah, kuat, tetapi statis dan kaku. Garis ini melambangkan kestabilan/keseimbangan, kemegahan, kekuatan, kekokohan, kejujuran, dan kemasyhuran.

2. Garis Diagonal

Garis diagonal atau garis miring ke kanan ata ke kiri mengasosiasikan orang lari, kuda meloncat, pohon doyong, dan lain-lain yang mengesankan obyek dalam kadaan tak seimbang dan menimbulkan gerakan akan jatuh. Garis diagonal memberikan karakter gerakan (movement), gerak lari/meluncur, dinamis, tak seimbang, gerak gesit, lincah, dan menggetarkan. Garis diagonal melambangkan kedinamisan, kegesitan, kelincahan, dan kekenesan.

3. Garis Lengkung

Garis lengkung meliputi lengkung mengapung, lengkung kubah, lengkung busur, memberi kualitas mengapung seperti pelampung, mengasosiasikan gumpalan asap, buih sabun, balon, dan semacamnya; mengesankan gaya mengapung, ringan, dan dinamis. Garis ini memberi karakter ringan, dinamis, kuat; dan melambangkan kemegahan, kekuatan, dan kedinamisan.

4. Garis Lengkung “S”

Garis lengkung S atau garis lemah gemulai (grace) merupakan garis lengkung majemuk atau lengkung ganda. Garis ini dibuat dengan gerakan melengkung ke atas bersambung melengkung ke bawah atau melengkung ke kanan bersambung melengkung ke kiri, yang merupakan gerakan indah sehingga garis ini sering disebut “line of beauty”. Garis ini merupakan garis terindah dari semua bentuk garis; memberikan asosiasi gerakan ombak, pohon/padi tertiup angina, gerakan lincah bocah/anak binatang, dan semacamnya. Garis lengkung S memberi karakter indah, dinamis, luwes; melambangkan keindahan, kedinamisan, dan keluwesan.

5. Garis Zig-zag

Garis zig-zag merupakan garis lurus patah-patah bersudut runcing yang dibuat dengan gerakan naik turun secara cepat spontan merupakan gabungan dari garis-garis vertikal dan diagonal memberi sugesti semangat dan gairah. Garis ini diasosiasikan sebagai petir/kilat, letusan, retak, dan semacamnya, sehingga mengesankan bahaya. Karena dibuat dengan tikungan-tikungan tajam dan mendadak.

Implementasi Garis dalam Berbagai Media

1. Desain Grafis

Dalam desain grafis, garis sering kali digunakan untuk membentuk tata letak, memisahkan elemen, dan menambah estetika. Garis dapat ditambahkan dalam berbagai gaya, mulai dari garis tipis dan halus hingga garis tebal dan bertekstur. Penggunaan garis dalam desain grafis berkontribusi pada komunikasi visual yang efektif dan menarik.

2. Ilustrasi

Dalam ilustrasi, garis digunakan untuk menciptakan bentuk, tekstur, dan detail. Garis dapat digunakan untuk menambah kedalaman, mengatur proporsi, dan mengekspresikan emosi. Penggunaan garis dalam ilustrasi beragam, tergantung pada gaya artistik dan tujuan visual.

3. Arsitektur

Dalam arsitektur, garis digunakan untuk merancang dan menggambarkan struktur bangunan. Garis-garis ini membantu dalam merencanakan tata letak, mengukur dimensi, dan menunjukkan detail konstruksi. Garis dalam arsitektur memiliki fungsi praktis sekaligus estetika, mempengaruhi bagaimana sebuah bangunan terlihat dan berfungsi.

4. Desain Produk

Dalam desain produk, garis digunakan untuk menciptakan bentuk, tekstur, dan fungsi. Garis-garis ini dapat meningkatkan ergonomi, estetika, dan fungsionalitas produk. Penggunaan garis dalam desain produk penting untuk memastikan produk tidak hanya menarik secara visual tetapi juga nyaman dan mudah digunakan.

Sanyoto, Sadjiman Ebdi. 2009. NIRMANA Elemen-Elemen Seni dan Desain. Yogyakarta:

Baca Juga: #63 Garis Sebagai Elemen Desain

Jalasutra. ISBN: 978-602-8252-16-4