IKON

Ikon adalah tanda yang mirip dengan obyek yang diwakilinya, ikon memiliki ciri-ciri yang dimiliki dengan apa yang dimaksudkan. Semisal Cap jempol Presiden adalah ikon dari ibu jari Presiden, peta Indonesia adalah ikon dari wilayah negara indonesia.

INDEKS

Indeks merupakan tanda yang memiliki hubungan sebab-akibat dengan apa yang diwakilinya atau disebut juga tanda sebagai bukti. Contohnya: Asap dan Api, asap adalah pendanda adanya api. Jejak kaki di tanah adalah tanda jika seseorang telah melewati tanah itu, Tanda tangan adalah indeks dari keberadaan seseorang yang menorehkan tanda tangan itu

SIMBOL

Simbol merupakan tanda berdasarkan konvensi, peraturan, atau perjanjian yang disepakati bersama. Simbol baru bisa dapat di pahami jika seseorang sudah mengerti  arti yang telah disepakati sebelumnya, Contoh : simbol dua jari sebagai penanda perdamaian yang di gunakan oleh pemusik band Slank, namun dua jari berbentuk V itu juga disama artikan dengan nomor urut Pasangan Jokowi-JK dalam pilpres 2014.

Salah satu cara yang digunakan oleh pakar untuk membahas lingkup makna yang lebih luas adalah dengan membedakan makna Denotatif dan Konotatif. Spradley (1997:122) menjabarkan denotatif meliputi hal-hal yang ditunjuk oleh kata-kata(makna refrensial). Piliang (1998:14) mengertikan makna denotatif hubungan eskplisit antara tanda dengan refrensi atau realitas dalam pertandaan tahap denotatif. Pemahaman ini digunakan oleh pemahaman Semiotika Stuktural yang berpegang pada prinsip form follows function, dengan mengikuti model semiotik penanda atau fungsi (Piliang, 1998:298). Semiotika Struktural mengacu pada Saussure dan Barthes dengan Signfier, dan Signfied. Hubungan antara penanda dan petanda relatif stabil dan abadi.

Spradley (1997:123) menyebut makna konotatif meliputi semua signifikansi sugestif dari simbol yang lebih daripada arti refrensialnya. Menurut Piliang ( 1998:17), makna konotatif meliputi aspek makna yang berkatian dengan perasaan dan emosi serta nilai-nilai kebudayaan dan ideologi. Contoh gambar wajah orang tersenyum dapat diartikan sebagai keramahan dan kegembiraan. Tetapi sebaliknya, bisa saja tersenyum diartikan sebagai ekspresi penghinaan terhadap seseorang. Semiotika Pascastrukturalisme memiliki 3 ciri yaitu: 1. Tanda tidak stabil, sebuah penanda tidak mengacu pada sebuah makna yang pasti. 2. Membongkar hirarki makna. 3. Menciptakan heterogenitas makna, terbentuk plurailitas makna dan pluralitas tanda. Posmoderenisme menggunakan prinsip form follow fun dengan model semiotik penanda dan makna ironis (Piliang, 1998:298).

Tinarbuko, Sumbo. 2009. Semiotika Komunikasi Visual. Yogyakarta:

Jalasutra.