MALANG, KOMPAS.com – Binus University resmi meluncurkan kampus terbarunya, Binus Malang, Rabu (23/10/2019), setelah sebelumnya kampus tersebut beroperasi pada bridging campus sejak 2016. Kampus ini melengkapi kampus Binus lainnya yang sudah berdiri di Jakarta, Tangerang, Bekasi, serta Bandung. Stephen Wahyudi Santoso, Presiden Pendidikan Tinggi Binus University, dalam sambutannya mengemukakan perkembangan dan rencana Binus ke depan adalah ekspansi untuk membina dan memberdayakan masyarakat, khususnya di wilayah Indonesia Timur. Menurut dia, Unifikasi Binus University adalah kesatuan, walaupun PTS tersebut memiliki banyak kampus.

“Bahkan sudah ada di luar daerah, tapi standarisasi akademik dan operasional akan kami berlakukan sama,” kata Stephen. Saat ini Binus memiliki lebih dari 36.000 mahasiswa dari seluruh Indonesia dan lebih dari 130.000 alumni yang tersebar di seluruh dunia. Sebagai institusi pendidikan yang mendidik generasi muda, lanjut dia, Binus harus bisa menjamin dan menjaga kualitas pendidikan di seluruh kampusnya. “Ada tanggung jawab besar dalam mempersiapkan lulusan yang tidak hanya berkualitas secara akademis, tapi juga mampu memberdayakan masyarakat untuk kontribusi membangun negara ini,” tambah Stephen.

Rektor Binus Malang, Dr Boto Simatupang, yang juga hadir pada peresmian itu menambahkan bawa hal terpenting saat ini dengan adanya Binus Malang adalah pentingnya literasi digital dan mempersiapkan sumber daya manusia unggul dalam hal kewirausahaan yang berbasis teknologi digital. Boto mengklaim, hal itulah yang menjadi keunggulan dari Digital Technopreneur Binus Malang. “Kami punya program 2+1+1 yang memberi kesempatan mahasiswa untuk kuliah selama 2 tahun di kampus asal, lalu satu tahun kuliah di Binus Jakarta atau Binus Bandung, kemudian satu tahun lagi mengambil salah satu program enrichment dari 5 jalur yang disediakan,” papar Boto.

Dia mengatakan, program ini akan membentuk mahasiswa untuk memiliki softskill dan hardskill berimbang untuk siap menghadapi persaingan global. Di sisi lain, tantangan paling besarnya adalah perkembangan dunia pendidikan yang cepat dan terus mengalami perubahan, terlebih pada era disrupsi inovasi dan industri 4.0. “Bukan lagi menjadi tanggung jawab utama pemerintah dalam mempersiapkan hal itu. Institusi pendidikan harus bisa cepat beradaptasi memberikan peran dalam membangun ekosistem yang bersinergi di era sekarang. Apa-apa sudah digital, maka pendidikan tinggi sudah harus serius masuk ke arah itu,” ucap Boto.

Untuk itulah, Binus Malang langsung memproklamirkan diri sebagai Digital Technopreneur Center yang akan menyatukan ekosistem untuk mendorong pertumbuhan Digital, Technology dan Entrepreneurship di Jawa Timur dan Indonesia bagian timur.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Binus Resmikan Kampus Barunya di Malang”, https://edukasi.kompas.com/read/2019/10/23/19370401/binus-resmikan-kampus-barunya-di-malang.
Penulis : M Latief
Editor : M Latief