Dalam kontek startup, mencari tenaga kerja bukanlah pekerjaan yang mudah.  Memang jika kita membaca data ketenagakerjaan banyak masyarakat yang menganggur. Tetapi ketika kita mencari pekerja, hal ini bukanlah pekerjaan yang mudah. Apalagi dengan status kita yang masih start-up.

 

Banyak sekali pelaku usaha startup mengeluh sulitnya mencari pekerja. Bukan hanya soal jumlah atau ketersediaan, tetapi juga soal kualitas dari tenaga kerja itu sendiri. Banyak diantara tenaga kerja yang menolak ketika ditawari bekerja di perusahaan startup.

 

Dalam pandangan mereka bekerja di startup pasti gajinya rendah atau tidak ada fasilitas yang menarik. Faktanya memang demikian, tetapi apakah berarti startup tidak bisa mendapatkan tenaga kerja, tentu tidak. Banyak.cara atau strategi bisa dipakai untuk mendapatkan tenaga kerja

 

Beberapa alternatif bisa dipakai untuk mendapatkan tenaga kerja bagi startup. Salah satu contoh adalah merubah cara penggajian pekerja. Pekerja merasa gaji bekerja di startup kecil bisa disiasati dengan model kerja borongan. Dengan  model ini pekerja diuntungkan dalam hal waktu, dia bekerja dihitung dari berapa yang didapat. Mereka akan mengejar hasil sebanyak-banyaknya supaya gaji yang merek dapat semakin besar. Atau dengan gaji yang sama mereka bisa menyelesaikan lebih cepat sehingga setelah itu bisa mengerjakan yang lain.

 

Model ini mengakomodir sifat pekerja yang saat ini cenderung tidak mau susah atau hedonis dan memiliki sikap transaksional. Semakin mereka diuntungkan maka peminat akan semakin banyak. Tetapi pengusaha juga harus berhitung berapa yang bisa diberikan pekerja untuk perusahaan.

SALAM.SUKSES