Eksternalisasi dari tacit knowledge dalam sistem managemen pengetahuan menggunakan chatbots

Aset yang paling berharga di era informasi saat ini adalah pengetahuan. Pengetahuan merupakan salah satu aset intelektual yang mumpuni karena unik dan khas. Persaingan secara kompetitif saat ini membuat setiap perusahaan berlomba-lomba untuk memiliki sistem yang dapat menyimpan dan mengelola pengetahuan. Setiap kinerja organisasi dapat dinilai oleh aset intelektual yang mereka miliki. Menurut Nonaka dan Takeuchi (1995) Terdapat dua jenis pengetahuan (aset intelektual) yaitu explisit knowledge dan tacit knowledge. Explisit knowledge yaitu pengetahuan yang sudah dikumpulkan serta diterjemahkan ke dalam suatu bentuk dokumentasi (tertulis) sehingga lebih mudah dipahami oleh orang lain, contohnya yaitu buku, atrikel ilmiah dan sebagainya sedangkan tacit knowledge adalah pengetahuan yang terdapat di dalam pikiran seseorang sesuai dengan pemahaman dan pengalaman orang itu sendiri, sehingga inilah yang membuat pengetahuan jenis ini unik dan khas.

Jenis tacit knowledge merupakan pengetahuan yang paling penting dan kritis serta sulit untuk diartikulasikan. Nilai lebih untuk sebuah organisasi pun dapat dilihat dari jenis pengetahuan ini dalam suatu sistem managemen pengetahuan dalam perusahaan tersebut. Terdapat beberapa metode untuk menyimpan tacit knowledge ini dari para ahli seperti metode formal dan informal, representasi struktural, model matematika.

Eksternalisasi merupakan konversi bentuk pengetahuan tacit ke explicit
melalui pendokumentasian sehingga pengetahuan yang semula berada sebagai
suatu pemikiran, ide, gagasan, pengalaman dapat diwujudkan dalam bentuk
dokumen. Tacit knowledge yang sudah tersimpan dalam suatu sistem manajemen pengetahuan akan bekerja dengan maksimal jika dilakukan metode pencarian yang cerdas. Teknik pencarian cerdas ini digunakan untuk mengambil informasi yang benar. Salah satu konsep yang disarankan untuk berbagi pengetahuan adalah dengan menggunakan sistem manajemen queri. Seorang pakar dapat membagikan pengetahuannya hanya di satu tempat, sedangkan dengan sistem manajemen pengetahuan, seorang pakar pengetahuan dapat hadir secara virtual dimana saja. Untuk memfasilitasi hal ini, chatbot dapat digunakan. Chatbot tidak memiliki batasan berapa banyak queri yang dapat diterima, karena chatbot memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan banyak pengguna dari satu lokasi. Penggunaan chatbots akan membuat berbagi pengetahuan lebih efektif dan efisien.