Responsive Design adalah sebuah istilah yang digunakan dalam dunia IT yang menggambarkan sebuah interface yang dapat beradaptasi dalam media apapun. Responsive Design muncul dikarenakan semakin banyaknya device/gadget dengan spesifikasi, dimensi serta layout yang berbeda-beda. Responsive Design membantu user untuk dapat beradaptasi dengan cepat terhadap interface meskipun device yang mereka gunakan memiliki dimensi yang berbeda. Salah satu elemen desain yang kini semakin banyak mendapatkan treatment Responsive Design adalah Logo. Sama halnya dengan layout, logo juga dituntut untuk dapat beradaptasi dengan mudah dalam interface maupun layout apapun tanpa menghilangkan identitas utama dari logo tersebut. Dengan adanya tuntutan ini maka muncullah istilah “Responsive Logo”, logo yang dapat beradaptasi dalam layout dan interface apapun.

 

http://idseducation.com/articles/10-tren-desain-grafis-di-2018/

Dari contoh diatas kita dapat melihat bahwa logo dapat diberikan perlakuan khusus dengan cara menyederhanakan bentukannya sehingga logo dapat dengan mudah masuk dalam media maupun layout apapun, namun penyederhanaan tersebut perlu dilakukan dengan sangat hati-hati agar identitas yang dimiliki oleh logo tersebut tidak hilang dan konsumen tetap dapat dengan mudah mengenalinya.

Responsive logo bukanlah termasuk dalam upaya rebranding logo sebuah brand, namun lebih kepada pemberian alternative logo untuk kebutuhan yang berbeda-beda. Dalam contoh kasus logo “Walt Disney” diatas, keempat logo tersebut tetaplah menjadi logo resmi dari Walt Disney, namun dalam kesempatan tertentu logo tersebut berubah sesuai dengan kebutuhannya. Dalam perjalanan waktunya diperkirakan bahwa fenomena Responsive Logo ini bukan hanya akan diaplikasikan pada media digital seperti pada awal kemuncullannya, namun juga akan digunakan dalam media apapun bahkan non-digital sebagai salah satu branding produk/jasa yang lebih fleksibel dan tidak kaku.

 

Sumber:

idseducation.com/articles/10-tren-desain-grafis-di-2018/, diakses tanggal 1 Desember 2018