Oleh: Galuh Ayu Savitri, S.I.Kom., M.I.Kom

 

Disrupsi. Merupakan kata yang populer digunakan belakangan ini. Disrupsi sendiri dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia didefinisikan sebagai hal tercabut dari akarnya. Jika diartikan dalam kehidupan sehari-hari, disrupsi dapat dipahami sebagai perubahan yang fundamental atau mendasar. Seperti dikemukakan oleh Koran Sindo (2018) satu diantara yang menyebabkan terjadinya perubahan mendasar adalah evolusi teknologi. Digitalisasi adalah akibat dari evolusi teknologi (terutama informasi) yang mengubah hampir semua tatanan kehidupan, termasuk tatanan berusaha/berbisnis.

Industri komunikasi salah satunya yang juga mendapatkan dampak dari adanya disrupsi, sebagai contoh yaitu mulai berkembangnya industri konten digital pada media sosial atau platform seperti Youtube, atau dalam industri media yaitu dengan adanya kehadiran The Huffington Post dan Buzzfeed yang awalnya disebut sebagai ‘hanya’ news aggregator, tetapi kemudian menghasilkan konten sendiri yang banyak dibaca oleh pengguna media (Haryanto, 2017). Keberadaan media sosial dan berbagai media online/platform menjadi suatu keuntungan dalam keterbukaan dan kecepatan penyampaian informasi sehingga informasi juga akan semakin banyak diciptakan. Dengan demikian industri-industri yang begerak di bidang komunikasi akan mendapatkan peluang yang lebih besar.

Seperti yang disampaikan oleh Ahmad Ramli, Direktur Jenderal Penyelenggaan Pos dan Informatika Kementrian Komunikasi dan Informatika bahwa pada tahun 2020 disinyalir akan penuh dengan disrupsi digital, dimana semua sektor akan terdisrupsi secara digital. Ia juga menyampaikan industri yang akan berkembang dan sangat menjanjikan adalah industri konten (Kominfo, 2017). Perusahan-perusahaan kini terus mencari ide-ide kreatif untuk dapat menjual produk atau jasa mereka, khususnya untuk menjangkau generasi milenial, maka sangat penting bagi perusahaan menbangun konten yang dekat dan merangkul mereka dan bagaimana menyampaikan konten tersebut kepada mereka.

Peluang tersebut tidak hanya dipandang sampai sini saja karena kedepannya semua aspek bisnis akan lebih terintegrasi dan melibatkan peran pemasaran, kehumasan, periklanan, media, media sosial dan sebagainya, sehingga setiap perusahaan akan memastikan aspek komunikasi mereka bekerja secara efektif, dan disinilah peran industri komunikasi menjadi penting bagi semua aspek bisnis.