Keberadaan Google sebagai salah satu pengembang sistem operasi untuk telepon pintar (smart phone) membuat Google sangat terkenal dengan sistem Android yang mampu bersaing dengan sistem operasi iOS yang dikeluarkan oleh Apple. Namun hal ini tidak membuat Google berhenti berekspansi. Google juga mencoba merambah ponsel kelas menengah ke bawah melalui Android Go dan juga melakukan investasi yang besar untuk mendukung sistem operasi feature phone.

Memang perlu juga dicermati bahwa keberadaan feature phone di dunia hingga saat ini masih besar dan diprediksi sulit dihilangkan meskipun keberadaan smart phone dengan beragam fitur terbarunya. Hal ini mengingat keberadaan feature phone yang berharga murah yang terjangkau untuk kelas masyarakat menengah ke bawah dan negara yang berkembang seperti di Asia dan Afrika. Berdasar data dari Telecomlead, bahwa sepanjang tahun 2016 terdapat penjualan 396 juta unit feature phone dimana dari angka tersebut mayoritas merupakan pengguna Samsung sebanyak 52 juta unit dan Nokia 36 juta unit. Bahkan Nokia telah bersiap diri menawarkan Nokia 3310 Reborn yang menawarkan harga yang murah, awet dan tidak cepat rusak.

Oleh sebab itu Google menyuntikkan dana sekitar USD 22 juta atau sekitar 315 miliar rupiah ke KaiOS yang merupakan sistem operasi feature phone reikarnasi dari Firefox OS buatan Mozilla. Sistem operasi ini digunakan pada sejumlah feature phone seperti Nokia, TCL dan Micromax. Saat ini telah terdapat lebih dari 40 juta ponsel dengan sistem operasi KaiOS yang diproduksi dan dipasarkan. Tentu saja hal ini masih akan bias bertambah mengingat keberadaan KaiOS merupakan sistem operasi baru muncul pada tahun 2017.

Nantinya dari kerja sama ini, Google Assistant, Google Maps, Youtube dan Google Search akan hadir pada feature phone dengan sistem operasi KaiOS. KaiOS merupakan sistem operasi berbasis web yang didesain menggunakan HTML 5, Javascript dan CSS untuk aplikasinya.Tentu saja hal ini mempermudah Google dalam menghadirkan beberapa aplikasi karena sama sama berbasis web.