WiFi Aliance resmi merilis WPA3 pada 8 Januari 2018 (https://www.wi-fi.org/news-events/newsroom/wi-fi-alliance-introduces-security-enhancements) WiFi Protected Access (WPA3) digadang gadangkan sebagai generasi terbaru dan tercanggih untuk keamanan pada jaringan nirkabel. Kehadiran WPA3 akan menggeser teknologi sebelumnya, yaitu WPA2 yang dirilis hampir 15 tahun yang lalu. WPA2 saat ini digunakan di hampir semua perangkat yang menggunakan perangkat nirkabel, termasuk smart phone, laptop, ataupun perangkat IoT. Walaupun banyak digunakan di perangkat nirkabel, WPA2 sejak lama telah dikategorikan tidak aman di dalam terminologi keamanan jaringan nirkabel. Masalah pada WPA2 yang paling mendasar adalah tidak di enkripsinya jalur komunikasi pada perangkat nirkabel. Sehingga memungkinkan siapa saja dapat memanfaatkan celah tersebut. Selain hal tersebut, WPA2 rentan terhadap KRACK (Key Reinstallation Attack) yang mengakibatkan penyerang dapat menghadang dan mendekripsi transmisi antara komputer dan AP (Access Point)

                Dengan standar yang baru, yang mungkin baru dapat digunakan secara masal di ahkir 2018, menawarkan tambahan kemanan yang baru, antara lain:

  • Protokol WPA3 memperkuat privasi pengguna melalui enkripsi data secara individual setiap user, sehingga dimungkinkan setiap user menggunakan enkripsi yang berbeda beda
  • Protokol WPA3 mampu melindungi dari ancaman serangan dengan menggunakan metode brute force, sehingga mampu melindungi dari akses login secara simultan.
  • Protokol WPA3 menyerderhanakan keamanan untuk sistem yang tidak mempunyai layar untuk konfigurasi seperti perangkat IoT, ataupun perangkat M2M (Machine to Machine).
  • Dan yang terahkir keamanan ditingkatkan menjadi 192 bit.

Namun teknologi ini baru dapat dinikmati setidaknya di penghujung 2018, dikarenakan hardware harus mengadaptasi keamanan yang baru. Dan setiap perangkat yang telah mengadopsi WPA3 harus mendapatkan sertifikasi dari WiFi Alliance, dan hal ini bukanlah hal yang dapat dilakukan dalam waktu yang pendek. Dibutuhkan waktu berbulan bulan agar perangkat nirkabel yang baru dapat mendukung standar keamanan yang baru.

Selain tambahan fitur kemanan yang baru, WiFi Alliance juga mengumumkan tambahan fitur dengan nama WiFi Easy Connect. Fitur ini akan menggantikan WiFi Protected Setup (WPS) yang dikategorikan tidak aman. Dengan dukungan fitur baru ini, maka pengguna dapat melakukan pairing smart phone ke router dengan melakukan pembacaan QR code melalui smart phone. Secara otomatis smartphone akan mengirim informasi langsung ke router.