Cosplay adalah sebuah perilaku berdandan, tindakan nyata untuk mengaktualisasi, mengubah sebuah karakter dalam sebuah cerita populer yang mempunyai komunitas penggemar tersendiri, menjadi sebuah wujud nyata. Cosplay sendiri adalah salah satu aktivitas yang menjadi ikon atau identitas generasi Z (milenial), karena aktivitas ini telah mengaburkan border antara pekerjaan dan kesenangan (fun). Melalui sebuah perlombaan, fans dapat mengekspresikan dirinya menjadi sebuah karakter fiksi yang seolah menjadi pribadi baru yang benar-benar berbeda melalui dandanan dan kostum yang dibuat sendiri.

Kegiatan yang menghidupkan tokoh-tokoh imajinasi ini telah meng-amplifikasi (memperkuat) kebudayaan anime & graphic novel, popular movie, dan game dalam satu dekade terakhir ini. Banyak sekali perusahaan-perusahaan besar seperti tokopedia, indiehome, dan sebagainya menjadi sponsor acara-acara yang merupakan symbol budaya pop seperti comic & toys fair (Indonesia), Indonesia Comic Con, dan lain-lain. Event ini terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri seperti DragonCon, London Expo, ComicCon International, dll.

Dengan rutin dan konsisten diselenggarakannya event-event ini dalam setiap periode tertentu,  animo fans dan komunitas semakin tinggi dan Cosplay yang merupakan puncak dari acara event ini selalu menjadi moment yang dinanti-nanti. Setiap kompetisi terselenggara, jumlah cosplayer yang selalu bertambah sehingga membuat iklim kompetisi cosplay semakin panas. Fenomena ini menyebabkan Cosplayer professional sebuah alternatif profesi baru. Saking populernya, cosplay telah menjadi salah satu shortcut meningkatkan popularitas terutama untuk kaum hawa, dan kini menjadi seorang cosplayer bukan berarti harus mendesain dan merancang kostumnya sendiri

Fenomena bermunculannya cosplayer instant mempunyai efek kupu-kupu, yakni memicu bisnis asesories dan material cosplay online menuai banyak keuntungan. Dua raksasa e-commerce, eBay dan Etsy merajai pasar jual-beli accessories dan kostum untuk cosplay. Bila diperhatikan secara generalisasi, produk-produk yang ditawarkan di Etsy mempunyai kualitas material dan nilai craftsmanship yang lebih tinggi, di samping itu banyak vendor Etsy yang menawarkan obyek netral dengan tagar cosplay dan strategy marketing ini cukup efektif dalam meningkatkan angka penjualan bila dibandingkan eBay.

Cosplay adalah ruang bermain bersama, hidup dan terwujud. ruang ini meluas jauh melampaui situs utamanya – konvensi penggemar – menjadi jantung budaya online. Pembelian dan penjualan cosplay adalah salah satu tolak ukur dari design karakter yang sukses.

 

 

 

Sumber:

Lamerichs, Nicolle (2013). Cosplay Material and Transmedial Culture in Play. Retrieved from :

https://library.med.utah.edu/e-channel/wp-content/uploads/2016/04/digra-2013-paper_276.pdf

 

Lamerichs, Nicolle (2011). Stranger than fiction: Fan identity in cosplay. Retrieved from :

http://journal.transformativeworks.org/index.php/twc/article/view/246/230