Desain dalam pengertian modern adalah sesuatu yang dihasilkan melalui metode berfikir berlandaskan pada ilmu pengetahuan,bersifat rasional dan pragmatis (Tinarbuko, 2012). Perkembangan desain bisa dibilang makin pesat dengan munculnya industrialisasi yang kemudian desain menjadi bagian dan komponen utama yang dapat meningkatkan daya saing dan kualitas produk. Dengan desain suatu produk bisa lebih  efisien, murah, dan efektif. Sayangnya kesadaran akan potensi desain ini belum sepenuhnya dimengerti di kalangan industri menengah kebawah.

Desain sering dianggap sebagai problem solver artinya desain diharapkan bisa menjadi pemecah masalah dalam kehidupan sehari – hari manusia yang berasal dari berbagai aspek. Ini artinya seorang desainer tidak lagi cukup memiliki kemampuan menggambar, membuat konsep desain, atau mahir dalam membuat maket tapi juga harus memiliki ketrampilan diluar itu. Richard Buchanan dalam bukunya yang berjudul Discovering Design menerangkan ada tiga elemen dasar yang berkontribusi terhadap perkembangan desain di jaman sekarang yaitu:

  1. Teknik atau teknologi produksi kerajinan (craft)
  2. Pemahaman desainer tentang kebutuhan psikologis, sosial, dan budaya dengan kondisi pengguna produk desain (konsumen)
  3. Kesadaran akan daya tarik estetika.

Dengan begitu agar bisa terus berkembang desainer juga harus memiliki kemampuan lainnya. Ilmu desain ini juga dipelajari di ilmu disiplin lainnya seperti, teknik mesin, teknik sipil, bahkan di ilmu alam (FMIPA).

Donald A. Norman mengatakan bahwa ada tiga level dalam desain yaitu :

  1. Visceral
  2. Behavioral
  3. Reflective

Pada level reflective ini desain terkait dengan banyak wilayah, mulai tentang pesan dalam desain, tentang budaya dibalik munculnya sebuah desain, dan tentang arti dari produk itu saat digunakan. Untuk beberapa orang desain dapat tentang sebuah fungsi dan jawaban atas masalah yang dia alami namun sebagian orang yang lain sebuah desain dapat menjembatani dia untuk menunjukkan citra diri seseorang kepada orang lain. Hal inilah yang membuktikan bahwa desain sekarang ini sudah terkait dengan ilmu terapan lainnya.

Kenneth F. Bates mengatakan bahwa setiap desain harus memiliki fungsi dan fungsi tersebut dapat ‘dirasakan’ oleh penggunanya. Bahkan sebuah warna yang dapat memberikan efek atau perasaan elegant pun dikatakan telah berhasil memenuhi ‘fungsi’ desain tersebut. Bahkan motor Harley-Davidson pun ‘mendesain’ suara deruman mesin motornya agar se-khas mungkin untuk memunculkan citra tersendiri pada si pemakainya. Oleh karena itu sekolah –sekolah desain seharusnya mengajarkan mahasiswanya tentang isu – isu yang lebih kompleks yang saling kait mengait antara manusia, sosial, dan teknologi.