Media adalah fenomena besar dasawarsa sekarang ini. Banyak orang yang masih bertanya-tanya apakah media sebenarnya. Apa manfaatnya dan apa rugi yang ditimbulkan oleh media. Bisakah media memenuhi apa yang menjadi keinginan orang saat ini? Kita sudah banyak melihat bukti kekuatan media, contohnya di awal tahun 2000, Indonesia heboh dengan kemunculan video ‘Keong Racun’ yang fenomenal. Video tersebut dengan gampangnya tersebar dan ditonton oleh ribuan orang melalui situs sharing video YouTube. Semua orang pada saat itu membicarakan tentang Sinta dan Jojo. Seketika itu juga mereka menjadi terkenal diseluruh pelosok negeri. Setiap orang percaya bahwa media memang memiliki kekuatan, meskipun secara mengejutkan adalah sulit untuk menetapkan secara akurat kekuatan jenis apakah yang dimiliki oleh media. Kekuatan utama media terletak pada fakta bahwa media mampu membentuk apa yang kita ketahui tentang dunia dan dapat menjadi sumber utama berbagai ide dan opini.

Keampuhan dan kekuatan ini adalah komoditas utama media yang kemudian digunakan dengan sangat maksimal oleh para desainer. Dengan media, seorang desainer dapat ,menyampaikan maksud dan tujuan sebuah desain. Menyampaikannya kepada khalayak dan menjadikannya sebagai hal yang dipercayai sebagai kebenaran. Tanpa media sebuah desain tidak akan memiliki arti apa-apa. Sebagai contoh desain dalam dunia periklanan dewasa ini. Dunia periklanan sekarang ini sudah sangat ramai oleh barang tangible maupun barang intangible. Semuanya berlomba-lomba meyakinkan khalayak bahwa barang merekalah yang terbaik, termurah, termutakhir, dll. Maraknya media  periklanan tersebut seolah-olah ‘mengepung’ khalayak dan ‘menyuntikkan’ persepsi-persepsi dan kebenaran-kebenaran bentukan media yang dalam bidang komunikasi disebut sebagai teori jarum suntik (hypodermic needle theory).

Desain kemudian semakin terus berkembang setelah abad pencerahan (Renaisance) dan Revolusi Industri dengan ditemukannya teknologi-teknologi baru. Di era Revolusi Industri, manusia telah menemukan mesin cetak huruf yang kemudian desain mulai menemukan media baru. Berbagai macam jenis dan gaya mulai bermunculan seiring dengan penemuan-penemuan teknologi. Ditemukannya mesin litografi oleh Alois Senefelder membuat desainer bisa mendapatkan gambar-gambar cetak seperti saat ini. Tumbuhnya sistem ekonomi kapitalis pada masa revolusi Industri membuat desain berkembang keranah industrialisasi. Di Indonesia perkembangan desain diawali dengan terbentuknya Design Center oleh Fakultas Perencanaan dan Sipil ITB tahun 1968 yang pada waktu itu diperkenalkan dalam Expo 70 di Osaka Jepang.

Dari paparan diatas saya dapat menyimpulkan bahwa revolusi industri dan penemuan-penemuan teknologinya membantu perkembangan desain dalam menemukan media baru. Dapat dikatakan bahwa perkembangan teknologi dan media juga akan membuat desain semakin berkembang. Pada era tahun 90-an kita melihat iklan dari koran, majalah, dan televisi namun sekarang kita bisa melihat tayangan iklan kemanapun kita pergi. Billboard, iklan dalam bentuk sms, iklan di media online, iklan dalam video online. Media dan desain adalah sebuah kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Desain butuh media sebagai penvisualisasiannya dan setiap kemunculan media pasti melalui proses desain terlebih dahulu.

Kesimpulannya, Sejarah perkembangan media memberikan dampak yang cukup luas terhadap relasi antara media dan desain. Dari sebelumnya dimana komunikasi hanya dilakukan oleh dua orang saja dengan bentuk komunikasi face-to-face, yang kemudian komunikasi berkembang menjadi komunikasi massa akibat inovasi dari desain. Kesemuanya merupakan dampak dari perkembangan media yang merupakan mempengaruhi produk dari desain. Bila digambarkan dengan sebuah tabel relasi antara mass media dan desain adalah sebagai berikut :

 

REFERENSI

Burton, Graeme. Yang Tersembunyi Dibalik Media, Yogyakarta & Bandung, Jalasutra, 2008.

Davis, Howard. Bahasa, Citra, Media, Yogyakarta, Jalasutra, 2010

Fidler, Roger. Mediamorfosis : Memahami Media Baru, Yogyakarta, Bentang Budaya, 2003

Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi : Suatu Pengantar, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 2010

http://arenakal.wordpress.com/catatan-kampus/sejarah-desain/ (diakses 22 Oktober 2013, 20.30 WIB (GMT+7)