Di dalam menciptakan produk-produk visual yang diharapkan dapat dinikmati oleh konsumen secara berkelanjutan, para desainer kadang tidak hanya dituntut untuk menciptakan karya-karya yang kuat dalam hal visual maupun konten. Saat ini muncul trend dimana beberapa produk visual yang dihasilkan oleh desainer merupakan serangkaian serial karya yang bukan hanya menceritakan ceritanya secara individual tapi juga merupakan sebuah rangkaian runtutan cerita yang lebih besar. Para sineas film dan komikus sering menyebut hal ini dengan istilah membangun universe. Media-media yang sering menggunakan metode universe dalam karya mereka adalah film, komik, serial televisi dan game. Di dalam dunia film, salah satu perusahaan pertama yang menggunakan metode universe dalam mengemas karya mereka adalah Universal Pictures. Sejak tahun 1923, Universal Pictures secara rutin memproduksi film-film dengan genre horor, banyak karakter horor yang saat ini terkenal di budaya populer merupakan kreasi dari Universal Pictures, contohnya adalah Dracula, Frankenstein, Werewolf, dan lain-lain. Film Universal Pictures yang membuat studio ini dianggap sebagai salah satu pencetus trend universe dalam produk desain adalah film “Frankenstein Meets The Wolf Man”, sebuah film yang disutradarai oleh Roy William Neill pada tahun 1943. Di dalam film ini karakter Frankenstein yang sebelumnya sudah memiliki beberapa serial film dipertemukan dengan Wolf Man, sebuah karakter lain yang sebelumnya juga sudah memiliki serial film tersendiri.

Gambar 1
Film “Frankenstein Meets The Wolf Man” Produksi Universal Pictures

 

Di dalam dunia komik, 2 studio komik terbesar asal Amerika yaitu DC Comics dan Marvel Comics sejak tahun 1938 secara rutin membangun serangkaian cerita dimana tokoh-tokoh komik mereka mengalami ceritanya masing-masing secara individual dan dalam event tertentu mereka bertemu dalam sebuah cerita yang lebih besar (contohnya event “Avengers” oleh Marvel Comics, dan event “Justice League” oleh DC Comics).

Gambar 2
Serial Komik Superhero Produksi Marvel Comics

Di dalam dunia game, contoh universe yang dibangun oleh studio game adalah game “Final Fantasy” produksi Square Enix.

Gambar 3
Serial Game “Final Fantasy” produksi Square Enix

Berdasarkan contoh diatas, serial film, komik dan game dapat diklasifikasikan dan disederhanakan dalam bagan berikut:

Gambar 4
Skema Universe dalam Serial Karya

Dari bagan tersebut dapat dilihat terdapat 3 jenis produk visual yang dapat dikategorikan berdasarkan ceritanya:

  1. Cerita Original

Dalam Gambar 4 yang tergolong cerita original adalah Story A1, Story B1, dan Story C. Jenis cerita ini merupakan cerita awal yang menjadi landasan dalam membangun sebuah universe. Contoh cerita original dalam dunia game adalah Final Fantasy yang diproduksi pada tahun 1987. Game ini menjadi cikal bakal dari serial game Final Fantasy yang terus diproduksi serialnya hingga tahun 2016.

  1. Cerita Sekuel

Dalam Gambar 4 yang tergolong dari cerita sekuel adalah Story A2 dan Story B2. Cerita sekuel merupakan cerita lanjutan dari cerita original dengan tujuan untuk menceritakan lanjutan cerita yang belum tuntas pada cerita original ataupun untuk mengeksplorasi universe yang terdapat dalam cerita tersebut. Contoh sekuel dalam dunia komik adalah serial komik Watchmen karya Alan Moore

  1. Cerita Crossover

Dalam gambar 4 yang tergolong cerita crossover adalah Story A+B+C. Cerita crossover merupakan sebuah cerita yang mempertemukan tokoh-tokoh yang sebelumnya telah memiliki cerita original dan/atau cerita sekuel masing-masing ke dalam sebuah cerita yang lebih besar. Contoh crossover dalam dunia film yang cukup terkenal adalah film “Alien vs Predator” yang disutradarai oleh Paul W. S. Anderson.

  1. Universe

Contoh universe yang digambarkan dalam gambar 4 adalah Story X. Universe ada melingkupi dari serangkaian cerita original, cerita sekuel, dan cerita crossover. Dalam sebuah universe ini masing-masing cerita dianggap sebagai sebuah babak tersendiri yang melengkapi sebuah cerita besar dalam sebuah universe. Dalam dunia film contoh universe yang saat ini cukup populer adalah “Marvel Cinematic Universe” yang diproduksi oleh Marvel Studios. Hingga tahun 2018 ini Marvel Cinematic Universe (MCU) sudah memiliki 18 film, 10 serial televisi, 5 film pendek, 2 Video Seri Digital, dan 29 komik tie-in. Di dalam universe ini terdapat beberapa jenis , seperti:

  • Cerita Original : Iron Man, Thor, dan Captain America: The First Avenger.
  • Cerita Sekuel : Iron Man 2, Thor 2, Captain America: Winter Soldier
  • Cerita Crossover : The Avengers, Avengers: Age of Ultron, The Defenders

Selain ketiga jenis cerita tersebut, MCU juga memiliki beberapa cerita yang merupakan kombinasi dari sekuel dan cerita crossover seperti Captain America: Civil War.

Tujuan utama dibentuknya universe dalam serangkaian cerita dalam film, komik dan game adalah untuk menjaga agar konsumen terikat dengan produk-produk visual ini. Dengan dibuatnya sekuel, penonton/pembaca akan menanti cerita apakah yang akan dialami oleh tokoh favorit mereka dalam serial selanjutnya. Desainer juga dapat memuaskan keinginan konsumen yang membayangkan bagaimana jika karakter-karakter favorit mereka bertemu dalam bentuk crossover.

 

 

Sumber:

Adamski, Adam. Archetypes and the Collective Unconscious of Carl G. Jung in the Light of Quantum Psychology. 2011. NeuroQuantology.

Phillips, M A. Huntley, Chris. Dramatica. A New Theory of Story. 2001. Screenplay System Inc.