Istilah ini berangkat dari sebuah fenomena alam yaitu global warming. Global warming adalah sebuah fenomena dimana bumi dalam suhu yang lebih hangat dari sebelumnya dan menyebabkan perubahan pada iklim dan cuaca secara ekstrim yang kemudian berdampak pada ekosistem di bumi. Perubahan yang terjadi memberikan dampak yang cukup berpengaruh sehingga banyak komunitas yang bergerak karena masalah ini dan membuat berbagai gerakan yang bertujuan untuk merubah pola hidup masyarakat yang dianggap sebagai pemicu global warming. Diantaranya adalah membuat solusi masalah berupa desain yang disebut green design. Green design tidak terbatas pada satu aspek saja melainkan seluruh aspek yang membutuhkan solusi berupa desain.

Green design dalam lingkup visual berupa pengurangan dalam media cetak. Membatasi penggunaan kertas dan media raksasa yang membutuhkan tenaga listrik besar. Tujuannya adalah mencegah efek global warming dari sector industry desain grafis. Selain dari desain grafis, desain produk dan interior juga berperan seperti penggunaan material bekas atau material yang sifatnya tidak kimia dan bisa diurai oleh tanah dalam proses desain. Pemikiran ini berasal dari keinginan agar desain dan seni dianggap sebagai hal yang membantu memecahkan masalah secara permanen bukan untuk menyelesaikan masalah dan membuat masalah dalam aspek lainnya.

Dalam tahun 2018, green design tentunya tetap menjadi pilihan karena para desainer karena permasalahan global warming merupakan masalah yang dimiliki Bersama dan sebuah perubahan bisa menjadi sebuah solusi yang selalu dikerjakan oleh desainer.