Dalam melakukan aktifitas pemasaran seorang marketer harus menentukan obyektifitas yang ingin diraih dalam aktivitas tersebut. Lalu bagaimana cara menentukan obyektifitas agar dapat diuji tingkat efektifitasnya? Dave Chaffey dalam bukunya yang berjudul “Digital Marketing” memunculkan metode SMART untuk menentukan obyektifitas pemasaran yang efektif, yaitu Specific, Measurable, Actionable, Relevant, dan Time-related. Hal pertama yang harus dipertimbangkan dalam menentukan obyektifitas pemasaran adalah Specific, yaitu seberapa detail aktivitas pemasaran tersebut dilakukan untuk menjawab permasalahan dunia/konsumen yang nyata dan untuk mengambil peluang yang ada. Langkah selanjutnya dalam menentukan obyektifitas pemasaran adalah harus bisa diukur (measurable), artinya segala aktivitas pemasaran yang akan dilakukan untuk mencapai obyektifitas harus bisa diukur baik dengan atribut kuantitatif maupun kualitatif sehingga marketer dapat mengetahui seberapa efektif obyektifitas pemasaran tersebut.

Hal yang paling penting dalam menentukan obyektifitas pemasaran adalah Actionable, apakah obyektifitas tersebut dapat dilakukan atau hanya sebuah angan-angan artinya strategi pemasaran tersebut harus bisa diaplikasikan sampai dengan aktivitas yang dilakukan sampai pada jajaran staff terbawah dari perusahaan tersebut. Setelah itu Obyektifitas pemasaran juga harus Relevant terhadap masalah spesifik yang dihadapi oleh Marketer. Misalnya sebuah produk minuman bersoda ternyata belum terlalu dikenal oleh calon konsumen, maka obyektifitas pemasaran yang relevan terhadap masalah ini adalah meningkatkan Brand Awareness dari produk tersebut. Akan menjadi tidak tepat jika marketer menetapkan obyektifitas pemasarannya adalah melakukan Product Development.

Hal yang tidak kalah penting dalam menentukan obyektifitas pemasaran yang baik adalah obyektifitas tersebut harus time-related, yaitu harus memperhatikan apakah strategi pemasaran tersebut dapat bertahan dalam jangka waktu yang panjang. Misalnya strategi pemasaran yang dilakukan oleh marketer dari produsen pakaian olah raga yang menjual Jersey tim sepak bola negara peserta kompetisi piala dunia harus melakukan obyektifitas pemasaran meningkatkan brand awareness menjelang kompetisi piala dunia dimulai 1 bulan atau bahkan 6 bulan sebelumnya. Namun akan menjadi tidak tepat jika obyektifitas tersebut ditetapkan setelah kompetisi piala dunia berakhir karena euforianya sudah berangsur habis. Demikianlah cara SMART dalam menentukan obyektifitas pemasaran, Semoga Bermanfaat.

 

Salam Marketing,

 

Yoseph Benny Kusuma, S.M.,M.SM.