Oleh: Diska Rahmita Gasti, S.Sn, M.Ds

 

Pada tahun 2017, teknologi khususnya dalam komunikasi sangat berkembang pesat. Adanya internet dan perkembangan alat komunikasi seperti telepon pintar semakin mendukung komunikasi berjalan semakin cepat. Saat kita menghubungi seseorang dan meminta bertemu, waktu yang dibutuhkan tidak sampai semenit untuk pesan itu tiba pada orang yang dituju. Berbeda dengan beberapa tahun lalu dimana telepon hanya bisa menyampaikan pesan suara sehingga komunikasi terbentuk secara langsung dan tidak tertunda. Kemajuan yang lain adalah media sosial dan aplikasi mengobrol yang menggantikan fungsi surat elektronik dan pesan singkat di telepon seluler. Dengan aplikasi mengobrol, pesan bisa diterima secara real time atau langsung namun tidak dalam bentuk pesan suara sehingga tidak mewajibkan penerima/pengirim pesan berada dengan dengan alat komunikasi.

Kecanggihan teknologi juga memiliki pengaruh terhadap kemajuan peradaban. Dimana masyarakat saat ini bekerja di kantor atau melakukan aktifitas dengan tempo cepat dan aktif sehingga kemajuan teknologi saat ini dianggap sangat membantu. Bahkan begitu membantunya sehingga timbul ketergantungan akan telepon seluler. Masyarakat dianggap tidak bisa hidup tanpa telepon selulernya. Bangun tidur dan berangkat tidur selalu ingin dekat dengan telepon seluler. Jika tidak ada koneksi internet maka masyarakat akan kebingungan bahkan panik.

Ketergantungan akan internet, kecanggihan elektronik dan cepatnya pergerakan kehidupan membuat masyarakat juga dituntun untuk berpikir dan bergerak cepat. Tuntutan baru dalam masyarakat inilah yang tidak disadari terbentuk perlahan-lahan dan masyarakat yang tidak siap dengan kondisi ini akhirnya harus terjebak dengan komunikasi. Komunikasi adalah sebuah proses mengirim dan menerima pesan dari individu atau sekelompok orang kepada individu atau sekelompok orang lainnya.  Pengirim pesan akan melakukan tindakan berkomunikasi sedangkan penerima akan mendengarkan, membaca atau melihat. Bahkan, iklan atau media komunikasi visual lainnya menciptakan berbagai strategi agar komunikasi terjadi dengan baik dan pesan diterima dengan utuh dan tidak salah persepsi.

Namun, di era yang serba cepat seperti disebutkan sebelumnya, membuat komunikasi terkesan terburu-buru sehingga membuat penerima pesan belum utuh menerima pesan dan penerima pesan kehabisan waktu dan penerima pesan diminta untuk merespon. Pesan yang terjadi dalam komunikasi inilah yang bermunculan sehingga timbul respon yang lebih cepat datang daripada pemahaman akan pesan. Kecepatan akan merespon tidak sebanding dengan pemahaman akan pesan itu sendiri. Semakin banyak komunikasi yang terjadi dalam tempo singkat dan menuntut balasan cepat akan semakin membuat banyak orang untuk berpikir cepat atau memahami dengan cepat dan jika tidak tercapai pemahaman maka akan terjadi kesalahpahaman.