Oleh: Riesta Devi Kumalasari, S.E.,M.M.

Sejak awal Bulan September 2017, para mahasiswa Business Creation ITK Binus Malang sudah disibukkan dengan kegiatan FEP (Freshmen Enrichment Program) atau yang biasa dikenal sebagai kegiatan orientasi studi dan pengenalan kampus (ospek). FEP meliputi berbagai macam kegiatan yang membuat mahasiswa berinteraksi di dalamnya misalnya saja ada kegiatan Flipped Class, Social awareness, bonding character jurusan dan prodi, serta Creative Camp. Pada beberapa kegiatan tersebut membutuhkan lebih banyak keterlibatan mahasiswa dalam hal aktif di kelas, seperti diskusi kelompok dan presentasi  di kelas. Selain itu, mereka juga menjadi agent of change dengan melakukan kegiatan Social Awareness yang bertemakan “Jalan Raya Bukan Tempat Sampah” berlokasi di jalan raya sekitar Kampus Binus Malang. Agar aktivitas FEP tidak monoton hanya dilakukan di dalam kelas, beberapa kegiatan seperti Bonding character jurusan dan prodi dilakukan di luar kelas yaitu di area taman dan lapangan parkir kampus Binus Malang. Bonding character jurusan dan prodi dilakukan dengan tujuan untuk menanamkan nilai-nilai SPIRIT Binus dan nilai-nilai yang sejalan dengan visi misi jurusan masing-masing dalam diri mahasiswa. Salah satu kegiatan FEP yang akan diulas pada artikel ini adalah mengenai Creative Camp.

Ide awal tercetusnya creative camp pada FEP ini  terinspirasi dari kegiatan creative camp yang telah diadakan oleh Binus Malang pada sekitar bulan April 2017. Perbedaannya hanya pada isi rangkaian kegiatannya saja. Creative camp pada FEP ini lebih memfokuskan mahasiswa untuk membuat sebuah Business plan dan menampilkan karya mereka pada ajang bergengsi mahasiswa tahunan yang diselenggarakan oleh DIKTI yaitu Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dimana jika proposal bisnis mereka menarik, kelompok yang lolos seleksi di Perguruan Tinggi akan diberangkatkan ke tingkat nasional (PIMNAS). Tentunya, pada setiap kelompok PKM ini diberikan dosen pembimbing yang bertugas untuk mengarahkan, memotivasi, dan mereview hasil proposal yang telah dibuat sebelum mengikuti seleksi lebih lanjut oleh perguruan tinggi.

Efek multiplier positif yang dapat dilihat sekarang yaitu beberapa mahasiswa sangat aktif dalam mencari informasi mengenai adanya kompetisi business plan. Beberapa mahasiswa bahkan berlomba -lomba untuk mengikuti kompetisi business plan yang diadakan oleh salah satu perguruan tinggi negeri (PTN) di Malang dan juga di luar kota. Hal ini sangat baik mengingat peran aktif mahasiswa Business Creation sangat dibutuhkan untuk mendukung kegiatan perkuliahan mereka, hal ini juga sejalan dengan target Binus Malang yang menghasilkan lulusan 1 dari 3 harus menjadi Entrepreneur. Tetapi perlu digarisbawahi apakah sebuah kompetisi business plan disini hanya sebatas euforia mahasiswa baru untuk memenuhi poin SAT atau berhenti pada sebuah kompetisi saja? Adakah kelanjutan yang pasti dari sebuah ide bisnis yang muncul setelah menyelesaikan Business plan tersebut? Hal ini patut kita amati dan tindak lanjuti sebagai tenaga pengajar sekaligus sebagai dosen pembimbing mereka semua. Adakalanya motivasi yang berkesinambungan dan arahan yang tepat bisa menjadikan para mahasiswa kita sebagai Entrepeneur sejati nantinya yang memiliki ide bisnis tidak hanya berhenti saat kompetisi saja, namun dapat merealisasikannya untuk beberapa jangka waktu ke depan hingga kesuksesan mereka menjadi seorang entrepreneur tidak hanya sebatas mimpi belaka.