Kualitas informasi sangat penting bagi penga,bilan keputusan. Informasi yang berkualitas dapat dihasilan antara lain dengan adanya basis data yang mendukung pengolahan data yang akurat. Sebelum pesatnya dukungan teknologi informasi, pengolahan data masih dilakukan secara manual, dengan mencatat kejadian di kertas-kertas. Pencatatan ini menimbulkan kesulitan ketika dilakukan pencarian data, terutama jika data tersimpan dalam banyak tumpukan kertas. Di samping itu, data yang tersimpan dalam dokumen rentan terhadap masalah akses data dan umur dokumen.

Seiring dengan mulai diperkenalkannya komputer untuk mendukung kegiatan operasional, banyak pengolahan data mulai beralih dari sistem manual ke sistem yang berbasis komputer, meskipun pada masa tersebut pengolahan masih menggunakan pendekatan file (file base approach). Salah satu ciri pendekatan ini adalah pendifinisian struktur file secara langsung di setiap program pengolah data. Pendekatan ini masih memiliki banyak kelemahan antara lain pengaksesan data yang sulit karena tersebarnya file yang digunakan dan masing-masing tidak ada relasi, memungkinkan terjadinya duplikasi data, ketergantungan data terhadap physical structure dan storage yang didefinisikan dalam program mempersulit perubahan terhadap struktur saat diperlukan, incompatible file formats dapat terjadi karena struktur file dikembangkan pada masing–masing program aplikasi, proses query data yang kurang fleksibel. Hal tersebut di atas berakibat sulitnya akses data, rendahnya integritas data, rentannya keamanan data.

Perkembangan pengolahan data selanjutnya adalah munculnya pendekatan database. Database adalah sekumpulan data yang saling terhubung, dapat digunakan secara bersamaan oleh banyak pengguna dan dibentuk untuk dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh organisasi ( Connolly, 2005, p15 ).
Namun demikian, pengaksesan ini masih beresiko menimbulkan masalah juga jika minimal dua pengguna mengakses secara bersamaan dan salah satu melakukan perubahan terhadap data. Hal ini akan dapat menimbulkan adanya data yang tidak konsisten.
Untuk mengatasi adanya kemungkinan inconsistency data, maka dibutuhkan adanya suatu mekanisme yang mengatur jalannya transaksi pengaksesan data yang sama yang dikenal dengan concurrency control. Concurrency control adalah proses pengaturan operasi–operasi dalam banyak transaksi yang berjalan secara simultan pada database tanpa mengganggu operasi pada transaksi lainnya sehingga dapat menghasilkan data yang konsisten ( Connolly, 2005, p577 ). Terdapat tiga masalah penting yang disebabkan oleh concurrency, yaitu masalah lost-update, masalah uncommitted dependency, dan masalah inconsistent analysis. Masalah lost-update dan uncommitted dependency mengkonsentrasikan pada transaksi yang melakukan perubahan pada database dan adanya transaksi lain yang membaca data tersebut pada saat bersamaan . Namun, transaksi yang hanya membaca database bisa juga memberikan hasil yang tidak akurat jika mereka diijinkan untuk membaca sebagian hasil dari transaksi yang belum selesai melakukan perubahan terhadap data yang sama yang berjalan secara bersamaan mengakses database. Hal ini dikenal sebagai masalah inconsistent analysis.

Data telah mengalami perkembangan tidak hanya dari pengolahannya namun juga jenisnya, termasuk dengan adanya model object oriented database. Jenis data yang mendukung multimedia baik video, gambar maupun suara adalah jenis data yang sudah masuk ke ranah pribadi.

Referensi :

Connolly T dan Begg C. (2005). Database Systems: A Practical Approach in Design, Implementation, and Management. Fourth Edition. Addison Wesley. Longman Inc., USA.