Oleh: Dr. Kukuh Lukiyanto

 

Momen lebaran merupakan acara tahunan yang selalu dinantikan banyak masyarakat Indonesia, terlepas mereka merayakan Idul Fitri maupun tidak. Momen lebaran adalah saat dimana hampir semua perusahaan memberikan libur bersama bagi karyawan. Situasi ini dimanfaatkan banyak orang untuk pulang kekampung halaman masing-masing berkumpul dengan sanak saudara atau yang lebih popular dengan istilah ‘ mudik ’. Dalam masa-masa ini biasanya dipakai untuk saling berkunjung ke sanak saudara, teman dan kenalan. Untuk mempermudah dan mempersingkat waktu akhirnya muncul gagasan bertemu bersama-sama disatu tempat yang disepakati atau biasa dikenal dengan reuni.

Dari sisi entrepreneur, masa lebaran dengan tradisi mudiknya memunculkan banyak peluang. Kegiatan-kegiatan masyarakat yang ada bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan pemasaran ataupun proses penjualan. Kesempatan bertemu banyak orang dekat bisa dipakai untuk memperkenalkan usaha atau produk yang dimiliki. Kedekatan hubungan jika dimanfaatkan dengan baik akan memunculkan potensi penambahan customer loyal. Mereka yang sebelumnya hanya mengenal secara pribadi bisa diarahkan untuk mengenal usaha atau produk yang dimiliki.

Selain memunculkan peluang bagi seorang entrepreneur, lebaran merupakan moment yang berat bagi sebagian entrepreneur. Perusahaan ditinggalkan oleh semua karyawannya sementara mereka tetap harus beroperasi atau menjalankan usahanya. Perusahaan yang bergerak dibidang telekomunikasi, jasa angkutan, restoran dan sebagainya adalah perusahaan yang mengalami masa sulit di moment lebaran. Satu sisi moment ini adalah peluang untuk mendapatkan omset yang besar, tetapi disisi lain sebagian besar karyawan harus libur. Disinilah tantangan yang harus dihadapi oleh pengusaha.

Salah satu solusi yang diambil pengusaha menghadapi kondisi ini adalah dengan mengatur jadwal libur karyawan, tentu ada kompensasi yang harus diberikan dan mungkin nilainya juga cukup besar. Selain itu ada juga pengusaha yang terpaksa harus mengerjakan semua pekerjaannya sendiri atau dibantu anggota keluarga untuk tetap bisa beroperasi dan tidak kehilangan peluang. Hal ini biasanya dilakukan oleh perusahaan UKM dan start-up.

Melihat kondisi diatas, seorang entrepreneur harus bisa membaca situasi. Sebuah keadaan bisa menjadi peluang tetapi juga bisa menjadi ancaman bagi keberlangsungan usaha. Selain itu seorang entrepreneur juga dituntut belajar strategi, ketika ancaman atau peluang itu datang strategi apa yang bisa dilakukan untuk tetap bertahan atau untuk berkembang. Dengan menguasai kedua hal itu niscaya usaha atau perusahaan akan siap menghadapi segala macam keadaan. Salam Sukses