Oleh: Yudhistya Ayu Kusumawati

(Faculty Member of Visual Communication Design Binus@Malang)

Logo merupakan suatu identitas visual yang digunakan untuk mengkomunikasikan sesuatu (Hardy, 2011). Dengan adanya logo dapat membantu audiens untuk mengenali suatu merek. Misalnya ketika melihat busur emas,  maka seketika konsumen akan sadar bahwa itu merupakan logo Mc Donalds. Atau ketika melihat tiga buah garis miring kita akan mengenali itu merupakan logo dari Adidas. Lalu bagaimana mendesain logo yang baik? Dibawah ini terdapat beberapa tips untuk menciptakan suatu logo, antara lain:

  1. Memahami Logo

Sebelum mendesain logo terlebih dahulu harus memahami apa itu logo. Apa yang ingin disampaikan dari sebuah logo. Logo tidak hanya sekedar bentuk atau sebuah tanda, tetapi logo lebih kepada bagaimana cara untuk merepresentasikan suatu merek ataupun perusahaan melalui penggunaan bentuk logo, warna logo, penggunaan fonts, warna maupun gambar.

  1. Prinsip Logo

Prinsip logo yang paling utama adalah SUM (simple, unique, memorable).

Simple

Logo yang baik merupakan logo yang simple atau sederhana. Logo yang sederhana akan memudahkan audiens untuk mengenalinya. Terutama ketika logo diaplikasikan dalam sebuah billboard di pinggir jalan.

Unique

Logo harus unik berbeda dengan yang lainnya. Logo yang baik adalah logo yang memiliki ciri khas. Sebagai contoh logo Mc Donalds yang terkenal dengan bentuk busur emasnya, Logo Apple computer yang  menggunakan bentuk buah apel yang digigit. Atau logo adidas dengan ciri khas tiga buah garis.

Memorable

Sebuah logo yang efektif adalah logo yang gampang diingat. Hal tersebut diperoleh dari prinsip logo sebelumnya yaitu logo yang simple.

Timeless

Logo yang baik merupakan logo yang tak lekang oleh waktu. Berapa lama logo perusahaan tersebut akan mampu bertahan? 10 tahun, 20 tahun ataukan 50 tahun.

Sebagai contoh logo yang timeless adalah Coca-Cola. Gambar logo Coca-Cola pertama kali dirancang oleh Frank Mason Robinson pada tahun 1885 dengan ide untuk menggunakan nama “Coca-Cola” dalam logo dan menggunakan jenis huruf Spencerian untuk script sehingga logo tampak unik. Logo diumumkan pada tahun 1887 dengan embel-embel tulisan “Trade Mark” pada ekor Huruf “C” dari tulisan Coca. Logo coca-cola hampir tidak mengalami perubahan yang signifikan sejak 1887.

  1. Belajar Dari Kesuksesan dan Kegagalan

Setelah mempelajari mengenai prinsip-prinsip logo, maka kita dapat memahami perbedaan logo yang baik dan yang buruk. Logo yang sukses dapat memberikan inspirasi kepada desainer dalam membuat logo yang baik.

  1. Memulai Mendesain Logo

Setelah memamahi mengenai prinsip logo dan prinsip-prinsip logo, maka dapat dimulai dengan proses mendesain logo. Proses desain tersebut meliputi: membuat design brief, melakukan riset dan brainstorming, membuat sketsa desain, membuat prototype, merevisi dan finalisasi.

 

Sumber:

                                                                                                                                                     Hardy, Gareth. (2011). Smashing Logo Design The Art of Creating Visual Identities. United Kingdom: John Wiley & Son. Ltd