Oleh: Dr. Kukuh Lukiyanto, S.T., M.M., M.T.

Mengajarkan mental entrepreneur sejak masih kanak-kanak adalah hal yang penting. Seperti kita ketahui salah satu pendorong peningkatan ekonomi satu negara adalah banyak atau sedikitnya jumlah entrepreneur.  Anak-anak perlu diperkenalkan dan dirangsang untuk melihat iklan-iklan yang membawa  alam pikirnya untuk menjelajahi dunia wirausaha. Mereka bisa diperkenalkan kepada  peluang-peluang bisnis di dunia yang dipampang di ruang publik. Mereka juga pelu diajarkan kemandirian, berani mengambil resiko dan berlatih mengambil keputusan sendiri Ketika masuk masa SMA keinginan itu bisa dipupuk lebih kuat melalui pembelajaran entrepreneur di sekolah.  Dengan begitu ketika memasuki jenjang perguruan tinggi, dosen tidak perlu  lagi  membentuk mind-set atau  mempersiapkan mental entrepreneur, karena itu sudah terbentuk di dalam otak mereka sejak  kanak-kanak.

Dari situasi diatas, bnayak keluhan para dosen mata kuliah entrepreneurship di perguruan tinggi Indonesia (termasuk saya), mereka mengatakan jauh lebih mudah menjelaskan apa marketing, apa itu laporan keuangan, dan apa itu business plan, dari pada membentuk mental atau  mind-set entrepreneur. Bukan berarti matakuliah lain tidak perlu tetapi bagi mereka orientasi hasil yaitu IPK yang tinggi adalah target utama. Dengan IPK yang tinggi mereka berharap kelak menjadi orang yang sukses dalam mencari pekerjaan. Perlu waktu untuk merubah semua itu, sekali lagi mengajar Entrepreneurship  bukan hanya teori justru lebih menekankan kepada praktek. Seorang dosen  harus bisa berenang, dan bukan hanya  mengajari mahasiswa teori berenang. Mari bersama-sama  menciptakan entrepreneur muda yang creatof dan inovatif.

Salam Sukses