Mahasiswa dan Persiapannya menuju Dunia Kerja
Masa kelulusan yang menjadi momen membahagiakan bagi para mahasiswa adalah sebuah awal perjalanan mereka dalam memasuki dunia kerja yang sesungguhnya. Setelah menyelesaikan pendidikan tinggi, mahasiswa sebagai fresh gaduate akan dihadapkan dengan pilihan dan tantangan di dunia profesional yang bertujuan untuk membangun karier yang sukses dan cemerlang di masa depan.
Agar bisa beradaptasi secara maksimal terhadap perpindahan dari bangku perkuliahan ke dunia kerja tentunya diperlukan persiapan yang matang mengenai keterampilan dan kompetensi sesuai kebutuhan industri. Untuk membantu kalian, yuk, simak beberapa tips berikut yang bisa diterapkan sebagai bekal dalam bersaing di dunia profesioal!
1. Kenali Jurusan dan Prospek Kerjanya
Semasa sekolah, mahasiswa sudah melewati fase dalam mengeksplorasi minat dan bakat untuk nantinya bisa menentukan jurusan apa yang akan dipilih sebagai langkah awal dalam merencanakan masa depan. Ketika sudah mengenal jurusan yang diminati, mahasiswa menjadi lebih memahami bidang keahlian mana yang perlu mereka kuasai selama perkuliahan, pelatihan seperti apa yang relevan untuk diikuti, dan memiliki jalur karier yang terarah dalam mencari peluang apa saja yang terbuka setelah lulus dari pendidikan tinggi.
2. Mengembangkan Hard Skills dan Soft Skills
Dalam mempersiapkan diri memasuki dunia kerja, mahasiswa perlu menguasai hard skill berupa keterampilan teknis dan pengetahuan praktis yang relevan dengan bidang pekerjaan tertentu, serta menguasai soft skill berupa kemampuan non teknis yang berhubungan dengan cara individu bekerja dan berinteraksi dengan lingkungan indsutri.
Setiap bidang studi tentunya memiliki hard skill yang harus dikuasai dan sudah diaplikasikan selama proses perkuliahan. Untuk meningkatkan keterampilan tersebut, bisa dilakukan dengan cara mengambil pelatihan kursus bersertifikasi sesuai dengan kebutuhan kerja atau memanfaatkan proyek perkuliahan dengan maksimal. Sementara, beberapa soft skill yang bisa ditingkatkan berupa komunikasi verbal dan non verbal dalam diskusi kelompok atau presentasi di kelas, mengembangkan kolaborasi dan kemampuan kerja tim dalam organisasi maupun kegiatan kelompok, mampu berpikir kritis, memiliki kecerdasan emosional yang baik, serta bijak dalam mengatur waktu dan prioritas kerja.
3. Mengikuti Program Magang atau Kerja Praktik
Program magang memberikan kesempatan bagi mahasiswa dalam memperkaya pengalaman dan merasakan bekerja secara nyata di lingkungan profesional sesuai dengan jurusan mereka. Dalam proses magang, terdapat karyawan yang berperan sebagai mentor untuk membimbing mahasiswa, serta memberikan penilaian dan evaluasi agar mahasiswa dapat memperbaiki dan meningkatkan performa kerja mereka. Melalui program magang, mahasiswa dapat memperkaya CV dan portofolio dengan pengalaman nyata sebagai nilai tambah dalam kualifikasi saat melamar kerja nantinya.
Magang tidak hanya memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu mereka dan sekedar mendapat penilaian demi kepentingan perkuliahan, tetapi juga sebagai peluang bagi para mahasiswa dengan kinerja yang baik untuk diangkat sebagai karyawan dan melanjutkan bekerja di perusahaan tersebut setelah lulus.
4. Membangun Jaringan Profesional
Membangun relasi dengan teman, kerabat, hingga rekan kerja pada saat magang dapat membuka peluang besar di bidang karier. Selama menjalani perkuliahan, usahakan untuk meluangkan waktu dengan berpartisipasi dalam acara seminar, workshop, maupun acara pertemuan kampus yang relevan di bidang kalian untuk memperluas jaringan profesional.
Saat ini, sudah banyak platform digital seperti LinkedIn, JobStreet, dan masih banyak lagi, yang terhubung dengan profesional untuk membantu mahasiswa dalam mencari informasi mengenai lowongan pekerjaan yang diminati. Buatlah profil semenarik mungkin untuk memperbanyak koneksi dan dilirik oleh para perekrut kerja.
5. Membuat CV dan Portofolio Menarik
Dalam melamar kerja, mahasiswa harus memastikan bahwa CV dan portofolio yang digunakan sudah diperbarui, disusun dengan jelas, memberikan informasi berupa pengalaman kerja atau organisasi, keterampilan yang sesuai dengan posisi yang dilamar, serta pencapaian yang relevan.
Portofolio yang dimiliki mahasiswa perlu dibuat sekreatif mungkin sebagai bukti visual dari keterampilan proyek yang pernah dikerjakan, serta memberikan kesan yang menarik dan sebagai nilai tambah bagi perusahaan dalam menerima pelamar kerja.
6. Teliti Perusahaan yang Diinginkan
Sebelum melamar kerja, penting bagi mahasiswa untuk meneliti lebih dalam tentang perusahaan yang diinginkan. Hal ini berguna untuk memperkirakan apakah nilai dan budaya pada perusahaan tersebut sejalan dengan prinsip pribadi, serta membantu dalam proses wawancara kerja.
7. Mempersiapkan Diri untuk Wawancara Kerja
Wawancara kerja menjadi langkah terpenting dalam proses seleksi karena perekrut kerja akan mendapat kesan secara langsung melalui proses interaksi dengan pelamar. Untuk itu, sebelum menjalani wawancara, persiapkan diri dengan memahami profil perusahaan, mencari tahu posisi yang dilamar, dan berlatih menjawab pertanyaan yang biasa diajukan agar percaya diri, meningkatkan keterampilan berkomunikasi dengan lancar, dan terlihat menguasai teknik pada saat wawancara. Perhatikan juga pemilihan pakaian yang digunakan untuk menghadiri sesi wawancara. Pastikan kalian mengenakan pakaian formal, sopan, dan rapi agar memberikan kesan yang baik untuk perusahaan.
Comments :