Industri makanan dan minuman (F&B) telah mengalami perubahan signifikan dengan berkembangnya teknologi digital, kebutuhan konsumen akan produk yang lebih sehat, dan peraturan yang semakin ketat. Perubahan ini memengaruhi strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan untuk menjangkau konsumen, terutama dalam menyikapi isu kesehatan, keberlanjutan, serta minat konsumen terhadap produk alami dan bernutrisi. Artikel ini akan membahas tren utama yang memengaruhi pemasaran dalam industri F&B saat ini, serta bagaimana perusahaan beradaptasi terhadap kebutuhan pasar yang terus berkembang.

  1. Pemasaran Digital dan Media Sosial

Teknologi digital seperti media sosial, big data, dan kecerdasan buatan (AI) telah mengubah cara perusahaan berinteraksi dengan konsumen serta memengaruhi persepsi dan permintaan konsumen di sektor F&B. Media sosial dan situs web jejaring sosial, misalnya, memungkinkan perusahaan untuk menjangkau konsumen secara lebih personal dan interaktif. Namun, platform ini juga mendapat sorotan karena dianggap turut mempromosikan konsumsi makanan yang tidak sehat. Di sisi lain, media sosial juga membuka peluang bagi perusahaan untuk mendorong perilaku ramah lingkungan, seperti kampanye pengurangan limbah plastik atau konsumsi produk organik yang berkelanjutan [1].

Penggunaan big data memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi preferensi konsumen secara lebih spesifik. Informasi dari data besar ini kemudian digunakan dalam perencanaan strategi pemasaran yang lebih efektif, termasuk di antaranya untuk target audiens yang lebih spesifik serta konten yang relevan bagi konsumen [1].

  1. Fokus pada Kesehatan dan Kesejahteraan

Permintaan akan produk yang berkelanjutan, ramah lingkungan, dan sehat semakin meningkat. Konsumen kini lebih cenderung memilih makanan alami dan bernutrisi, seperti buah-buahan, sayuran, dan produk makanan fungsional yang menawarkan manfaat kesehatan lebih dari sekadar nutrisi dasar [2]. Makanan dan minuman fungsional yang mengandung vitamin tambahan, probiotik, atau zat gizi lainnya menjadi tren di kalangan konsumen yang mengutamakan kesehatan [3].

Peningkatan kesadaran akan kesehatan ini membuka peluang bagi perusahaan F&B untuk menawarkan produk yang memenuhi standar kesehatan dan lingkungan. Hal ini juga didorong oleh meningkatnya kesadaran konsumen tentang efek makanan terhadap kesehatan jangka panjang serta lingkungan [4].

  1. Pemasaran yang Menyasar Anak Muda

Anak-anak dan remaja merupakan segmen yang penting dalam pemasaran makanan, mengingat daya beli mereka serta pengaruhnya terhadap keputusan pembelian rumah tangga. Strategi pemasaran yang digunakan meliputi iklan televisi, pemasaran di sekolah, serta platform digital yang digunakan oleh kalangan muda [5]. Sayangnya, meskipun terdapat upaya regulasi mandiri, iklan makanan tidak sehat masih banyak ditemukan, terutama dalam program anak-anak yang menjadi target utama iklan ini [6].

Perusahaan sering kali menggunakan platform media sosial yang populer di kalangan remaja untuk mempromosikan produknya. Platform seperti Instagram dan TikTok misalnya, digunakan untuk membuat kampanye pemasaran yang kreatif dan interaktif guna menarik perhatian audiens muda [7].

  1. Strategi Pemasaran yang Inovatif

Perusahaan di sektor F&B juga semakin kreatif dalam mengembangkan strategi pemasaran yang mampu menarik konsumen. Salah satu contohnya adalah kolaborasi co-branding, di mana dua merek bekerjasama untuk menciptakan produk yang unik dan terpercaya. Selain itu, validasi klaim produk melalui penelitian ilmiah menjadi kunci dalam meningkatkan kredibilitas produk di mata konsumen [2].

Teknik pemasaran yang persuasif, seperti endorsement dan pendekatan emosional, sering digunakan dalam kampanye pemasaran makanan yang sukses. Perusahaan menggunakan selebriti atau influencer sebagai brand ambassador untuk meningkatkan daya tarik produk di kalangan konsumen [8].

  1. Perubahan Regulasi

Regulasi terkait praktik pemasaran makanan juga semakin ketat, terutama dalam hal pemasaran yang ditujukan kepada anak-anak. Misalnya, di Chile telah diberlakukan larangan terhadap iklan makanan tidak sehat yang ditujukan kepada anak-anak, yang telah berdampak pada pengurangan iklan tersebut secara signifikan [9]. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk mengurangi dampak negatif konsumsi makanan tidak sehat pada anak-anak, dan mendorong perusahaan untuk lebih berhati-hati dalam menyusun strategi pemasaran yang menyasar anak-anak.

Regulasi ini diharapkan dapat diadopsi oleh negara-negara lain sebagai bentuk perlindungan terhadap kesehatan generasi muda. Perusahaan kini dituntut untuk menyesuaikan iklan mereka agar sesuai dengan standar yang lebih ketat demi menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi anak-anak [10].

  1. Tren Konsumen

Industri F&B juga harus beradaptasi dengan tren konsumen yang berubah, seperti kebutuhan akan kenyamanan, pencarian produk alami, dan keinginan akan produk yang mendukung kesehatan dan kesejahteraan [11]. Konsumen semakin menyukai produk yang tidak hanya mudah diakses tetapi juga mendukung gaya hidup sehat. Permintaan akan produk siap saji yang sehat dan ramah lingkungan pun meningkat, yang memengaruhi cara perusahaan dalam merancang produknya.

Makanan sehat yang mudah disiapkan dan dikonsumsi menjadi pilihan yang populer, terutama di kalangan konsumen yang memiliki gaya hidup sibuk. Hal ini memaksa perusahaan untuk terus berinovasi dalam menciptakan produk yang memenuhi harapan konsumen yang terus berkembang [11].

Kesimpulan

Perkembangan teknologi, perubahan preferensi konsumen terhadap kesehatan, serta regulasi yang semakin ketat memengaruhi cara perusahaan F&B memasarkan produknya. Media sosial dan teknologi digital membantu perusahaan menjangkau konsumen dengan cara yang lebih personal, namun juga menjadi tantangan dalam menjaga keseimbangan antara pemasaran yang efektif dan tanggung jawab sosial. Di sisi lain, meningkatnya kesadaran akan kesehatan dan lingkungan mendorong perusahaan untuk lebih selektif dalam menyusun produk dan kampanye pemasaran yang ramah konsumen.

Perubahan ini menunjukkan pentingnya adaptasi dan inovasi dalam industri F&B untuk memenuhi permintaan pasar yang semakin kompleks. Perusahaan perlu memahami tren konsumen dan menyusun strategi pemasaran yang mampu menjawab tantangan saat ini, baik dari segi regulasi, kesehatan, maupun tanggung jawab sosial.

 

 

[1]      H.-T. Liao and W.-Y. Huang, “Marketing Technologies in the Agri-Food Industry: A Scoping Review of Digital Technologies for Social and Ecological Sustainability,” in International Conference on Communication Technology Proceedings, ICCT, 2021, pp. 829–833. doi: 10.1109/ICCT52962.2021.9657939.

[2]      J. Hilton, Growth patterns and emerging opportunities in nutraceutical and functional food categories: Market overview. 2017. doi: 10.1016/B978-0-12-802780-6.00001-8.

[3]      A. E. Sloan, “Top 10 global food trends,” Food Technology, vol. 59, no. 4, pp. 20–32, 2005.

[4]      K. Schloss, “Function over norm,” Food Science and Technology, vol. 18, no. 3, pp. 38–39, 2004.

[5]      M. Story and S. French, “Food advertising and marketing directed at children and adolescents in the US,” International Journal of Behavioral Nutrition and Physical Activity, vol. 1, 2004, doi: 10.1186/1479-5868-1-3.

[6]      E. Boyland et al., Unhealthy Food and Beverage Marketing to Children in the Digital Age: Global Research and Policy Challenges and Priorities, vol. 44, no. 1. 2024. doi: 10.1146/annurev-nutr-062322-014102.

[7]      A. Pinto, E. Pauzé, R. Mutata, M.-H. Roy-Gagnon, and M. P. Kent, “Food and beverage advertising to children and adolescents on television: A baseline study,” Int J Environ Res Public Health, vol. 17, no. 6, 2020, doi: 10.3390/ijerph17061999.

[8]      M. J. Vilaro, T. E. Barnett, A. M. Watson, J. W. Merten, and A. E. Mathews, “Weekday and weekend food advertising varies on children’s television in the USA but persuasive techniques and unhealthy items still dominate,” Public Health, vol. 142, pp. 22–30, 2017, doi: 10.1016/j.puhe.2016.10.011.

[9]      J. Aschemann-Witzel, F. J. Perez-Cueto, B. Niedzwiedzka, W. Verbeke, and T. Bech-Larsen, “Lessons for public health campaigns from analysing commercial food marketing success factors: A case study,” BMC Public Health, vol. 12, no. 1, 2012, doi: 10.1186/1471-2458-12-139.

[10]    F. Mediano Stoltze, T. Correa, C. L. Corvalán Aguilar, L. S. Taillie, M. Reyes, and F. R. Dillman Carpentier, “Beverage industry TV advertising shifts after a stepwise mandatory food marketing restriction: achievements and challenges with regulating the food marketing environment,” Public Health Nutr, vol. 27, no. 1, p. e26, 2023, doi: 10.1017/S1368980023002872.

[11]    E. C. Renfrew, Trends in beverage markets. 2016. doi: 10.1002/9781118634943.ch2.