Sumber: https://www.istockphoto.com/id/vektor/data-penagihan-keuangan-businesswoman-gm1354333676-429190243?searchscope=image%2Cfilm

Implementasi sistem akuntansi berbasis cloud telah menjadi tren utama dalam dunia bisnis modern, menawarkan banyak manfaat yang signifikan dibandingkan dengan sistem tradisional berbasis lokal. Salah satu keuntungan utama dari sistem akuntansi berbasis cloud adalah aksesibilitasnya yang tinggi. Pengguna dapat mengakses data dan informasi keuangan secara real-time dari mana saja dan kapan saja selama mereka memiliki koneksi internet. Hal ini sangat penting dalam era globalisasi dan mobilitas tinggi, di mana para profesional seringkali bekerja dari lokasi yang berbeda atau dalam perjalanan. Selain itu, sistem berbasis cloud juga menyediakan pembaruan otomatis dan pemeliharaan yang dikelola oleh penyedia layanan, sehingga perusahaan tidak perlu khawatir tentang pembaruan perangkat lunak atau masalah teknis yang memerlukan waktu dan biaya tambahan.

Keamanan data merupakan aspek kritis lainnya yang dioptimalkan dalam sistem berbasis cloud. Penyedia layanan cloud biasanya memiliki protokol keamanan yang canggih, termasuk enkripsi data, firewall, dan pemantauan berkelanjutan untuk melindungi data pelanggan dari ancaman cyber. Hal ini seringkali lebih aman dibandingkan dengan infrastruktur IT internal yang mungkin tidak memiliki sumber daya atau keahlian untuk mempertahankan tingkat keamanan yang sama. Selain itu, cloud menawarkan solusi pencadangan data otomatis yang memastikan data selalu tersedia dan dapat dipulihkan dengan cepat jika terjadi kehilangan data atau bencana.

Implementasi sistem akuntansi berbasis cloud juga mendukung kolaborasi yang lebih baik di antara tim. Dengan data yang tersentralisasi dan dapat diakses secara real-time, berbagai departemen dan pemangku kepentingan dapat bekerja bersama-sama secara lebih efisien. Ini memungkinkan proses pengambilan keputusan yang lebih cepat dan informasi yang lebih akurat, karena semua pihak memiliki akses ke data yang sama dan up-to-date. Selain itu, sistem ini dapat dengan mudah diintegrasikan dengan aplikasi bisnis lainnya seperti ERP dan CRM, menciptakan ekosistem digital yang holistik dan efisien.

Namun, implementasi sistem akuntansi berbasis cloud bukan tanpa tantangan. Salah satu hambatan utama adalah ketergantungan pada koneksi internet yang stabil. Di daerah dengan infrastruktur internet yang kurang memadai, perusahaan mungkin mengalami kesulitan dalam mengakses sistem secara konsisten. Selain itu, perubahan dari sistem tradisional ke sistem berbasis cloud memerlukan pelatihan dan adaptasi bagi staf, yang mungkin memerlukan waktu dan biaya. Ada juga kekhawatiran tentang kontrol data, karena data disimpan di server pihak ketiga, sehingga penting untuk memilih penyedia layanan yang terpercaya dan memiliki reputasi baik dalam hal keamanan dan privasi data.

Secara keseluruhan, implementasi sistem akuntansi berbasis cloud menawarkan banyak keuntungan signifikan yang dapat meningkatkan efisiensi operasional, keamanan data, dan kemampuan kolaborasi. Dengan memahami dan mengatasi tantangan yang mungkin muncul, perusahaan dapat memanfaatkan teknologi ini untuk mencapai keunggulan kompetitif di pasar yang semakin digital dan terhubung.

 

 

Referensi

Kokina, J., Mancha, R., & Pachamanova, D. (2017). Blockchain: Emergent Industry Adoption and Implications for Accounting. Journal of Emerging Technologies in Accounting, 14(2), 91-100. https://doi.org/10.2308/jeta-51911

Nolan, J., & O’Donnell, K. (2020). Cloud accounting: Reaching new heights. CPA Journal. https://www.cpajournal.com/issues/2020/nov/cloud-accounting-reaching-new-heights

PwC. (2021). Cloud accounting: A step change in financial management. PwC Report. https://www.pwc.com/gx/en/services/cloud-accounting.html