Society 5.0: Masa Depan Ketika Teknologi Menjadi Mitra Kehidupan

Pernahkah kamu membayangkan hidup di sebuah dunia di mana teknologi bukan hanya alat, tetapi benar-benar menjadi “mitra” dalam kehidupan sehari-hari? Bukan sekadar membuat pekerjaan lebih cepat, tetapi juga membantu kita hidup lebih sehat, lebih aman, dan lebih manusiawi. Konsep inilah yang dikenal sebagai Society 5.0, sebuah visi masa depan yang pertama kali diperkenalkan oleh pemerintah Jepang.
Dari Berburu Hingga Super-Smart Society
Masyarakat manusia telah melalui berbagai tahap perkembangan:
- Society 1.0: era berburu dan meramu.
- Society 2.0: era agraris, ketika manusia mulai bercocok tanam.
- Society 3.0: era industri dengan mesin uap dan pabrik.
- Society 4.0: era informasi, ditandai dengan internet, komputer, dan digitalisasi.
- Society 5.0: era super-cerdas, di mana teknologi canggih seperti AI, big data, IoT, dan robotika benar-benar menyatu dengan kehidupan sehari-hari.
Kalau Industry 4.0 lebih fokus pada transformasi industri, maka Society 5.0 berfokus pada manusia. Teknologi digunakan bukan semata-mata demi efisiensi ekonomi, tetapi untuk menyelesaikan masalah sosial dan meningkatkan kualitas hidup.
Bagaimana Society 5.0 Bekerja?
Di era ini, data dari berbagai sumber akan dianalisis oleh AI, kemudian hasilnya dipakai untuk membuat solusi nyata dalam kehidupan. Beberapa contohnya:
- Kesehatan: dokter bisa memantau pasien dari jarak jauh dengan sensor IoT, sementara AI membantu membaca hasil radiologi.
- Transportasi: mobil otonom dan sistem lalu lintas pintar mengurangi kecelakaan dan kemacetan.
- Pendidikan: platform belajar adaptif berbasis AI menyesuaikan materi sesuai kebutuhan tiap siswa.
- Lingkungan: sensor pintar memantau kualitas udara dan air, sementara AI mengoptimalkan penggunaan energi terbarukan.
Bayangkan kota pintar di mana lampu jalan otomatis menyesuaikan intensitas cahaya, sistem kesehatan mendeteksi penyakit lebih awal, dan belanja online langsung terhubung dengan sistem logistik otomatis. Semua itu adalah gambaran Society 5.0.
Tantangan di Depan Mata
Tentu saja, Society 5.0 bukan tanpa risiko. Beberapa tantangan yang perlu diwaspadai antara lain:
- Privasi data: semakin banyak data dikumpulkan, semakin tinggi risiko penyalahgunaan.
- Kesenjangan digital: masyarakat yang tak punya akses teknologi bisa semakin tertinggal.
- Etika AI: keputusan berbasis algoritma harus tetap sejalan dengan nilai-nilai kemanusiaan.
- Kesiapan SDM: butuh literasi digital agar semua orang bisa ikut ambil bagian.
Menuju Masa Depan yang Lebih Manusiawi
Society 5.0 adalah pengingat bahwa teknologi hanyalah sarana. Kuncinya tetap pada manusia: bagaimana kita mengarahkan teknologi agar menciptakan keadilan, kesejahteraan, dan kualitas hidup yang lebih baik.
Jika Industry 4.0 adalah era mesin, maka Society 5.0 adalah era teknologi dengan hati. Sebuah masa depan di mana inovasi digital tidak menjauhkan kita dari kemanusiaan, tetapi justru mendekatkan.
Referensi
- Cabinet Office, Government of Japan. (2019). Society 5.0: A people-centric super-smart society. Diakses dari https://www8.cao.go.jp/cstp/english/society5_0/index.html
- Fukuda, K. (2020). Science, technology and innovation ecosystem transformation toward society 5.0. International Journal of Production Economics, 220, 107460. https://doi.org/10.1016/j.ijpe.2019.07.033
Comments :