Gambar 1 self-disclosure antara ibu dan anak

PENDAHULUAN

Komunikasi interpersonal merupakan proses menyampaikan komunikasi yang dilakukan antar pribadi antara pengirim dengan penerima baik secara langsung maupun tidak langsung. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi proses komunikasi interpersonal salah satunya yaitu keterbukaan diri atau self-disclosure. Self-disclosure dalam komunikasi interpersonal sangat berpengaruh di masa kini hingga masa yang akan datang. Setiap keluarga harus mampu menjalin komunikasi yang harmonis antar anggota keluarga. Keluarga merupakan rumah utama yang harus menciptakan kehangatan dan kenyamanan bagi seluruh anggota keluarganya. Untuk mencapai hubungan yang baik di lingkungan keluarga maka dapat dilakukan suatu upaya yaitu setiap anggota keluarga harus menerapkan keterbukaan diri (self-disclosure) tentang kondisi maupun cerita yang ada pada diri agar anggota keluarga lain mengetahuinya kemudian memahami apa yang anggota keluarga lain rasakan. Karena masih banyak keluarga yang tidak menjalin komunikasi yang baik karena ketidakmampuan untuk saling terbuka satu sama lain. Dari permasalahan tersebut maka penulis tertarik untuk mengkaji dan menuliskannya dalam artikel yang berjudul “Peran self-disclosure Untuk Menjaga Kesimbangan Dalam Komunikasi Interpersonal di Lingkungan Keluarga”.

PEMBAHASAN

         Menurut Gamble dalam (Sundari et al, 2024) komunikasi interpersonal mencakup beberapa komponen antara lain kemampuan mendengar, kejelasan pesan, umpan balik dan empati untuk menjaga hubungan agar selalu harmonis. Komunikasi interpersonal berfokus pada pertukaran informasi secara lebih spesifik antar individu yang memungkinkan interaksi terjalin secara lebih mendalam dan responsif. Komunikasi interpersonal juga adalah komunikasi yang paling efektif untuk mengubah sikap, pendapat maupun perilaku. Dalam lingkungan keluarga orang tua berperan penting untuk memberikan pola asuh yang sesuai salah satunya dengan menggunakan komunikasi interpersonal yang dilakukan secara langsung antara orang tua dan anak. Komunikasi ini dapat digunakan dalam pemberian pengajaran tentang perilaku pada anak, memberikan kesempatan anak untuk belajar mengemukakan pendapat serta dapat menjalin hubungan yang harmonis dan penuh cinta.

Self-disclosure merupakan kemampuan indivdu dalam mengungkapkan berbagai macam informasi yang ada pada dirinya sendiri kepada orang lain. Informasi tersbut mencakup perasaan, pikiran maupun perilaku yang sebelumnya hanya diketahui oleh dirinya sendiri (Al Azis & Irwansyah, 2021). Self-disclosure dalam komunikasi interpersonal yang digunakan di lngkungan keluarga sangat berpengaruh karena orang tua harus mengetahui bagaimana kondisi anak dan memahaminya, untuk mencapai pemahaman tersebut maka kedua belah pihak harus menjalin komunikasi yang baik agar hubungan keluarga tersebut selalu berada dalam kondisi yang harmonis serta seimbang. Adapun peran self-disclosure dalam komunikasi interpersonal di lingkungan keluarga secara khusus antara lain yaitu : untuk meningkatkan komunikasi antara anak dan orang tua, meningkatkan pengetahuan karena seluruh pihak terlibat untuk saling terbuka terkait kondisinya, meningkatkan rasa percaya diri karena telah mampu mengungkapkan apa yang dirasakan oleh dirinya sendiri, meningkatkan kemampuan dalam memberikan presepsi kepada anggota keluarga lain, dan menciptakan kepercayaan kepada anggota keluarga lain (Septiani et al, 2019).

Self-disclosure memainkan peran penting dalam komunikasi, terutama dalam membina dan memelihara hubungan interpersonal, seperti dalam keluarga. Keterbukaan diri dapat meningkatkan efektivitas komunikasi, memperdalam hubungan, dan mendukung kesehatan mental dengan mengurangi stres. Namun, terdapat dua ekstrem dalam self-disclosure, yaitu over-disclosure (terlalu terbuka) dan under-disclosure (terlalu tertutup), yang keduanya dapat memengaruhi kualitas hubungan. Keseimbangan dalam membuka diri sangat penting untuk menciptakan hubungan yang sehat dan bermakna (Christiana, 2016).

PENUTUP

Self-disclosure merupakan sebuah upaya dalam komunikasi interpersonal untuk memperbaiki, menjaga maupun meningkatkan agar mencapai keluarga yang harmonis karena mampu terbuka satu sama lain tentang apa yang dirasakan oleh seluruh anggota keluarga. Self-disclosure perlu selalu diterapkan oleh anak maupun orang tua karena dalam keluarga harus memahami perasaan satu sama lain salah satu caranya yaitu mengungkapkan isi hatinya kepada anggota keluarga lain. Apabila anggota keluarga sudah mampu menerapkan Self-disclosure secara baik maka akan berdampak baik  di lingkungan luar keluarga. Keluarga merupakan ruah pertama bagi anak maupun orang tua untuk dapat merasakan apa arti kasih sayang, cinta, kehangatan serta kebahagiaan. Komunikasi interpersonal juga perlu dioptimalkan agar mampu mencapai kondisi keluarga yang seimbang serta harmonis.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Al Azis, M. R., & Irwansyah, I. (2021). Fenomena self-disclosure dalam penggunaan platform media sosial. Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi Bisnis3(1), 120-130.

Christiana, R. (2016, May). Self Disclosure-based Family Counseling Theory to Enhance Harmony Multicultural Family Background. In Proceedings International Seminar FoE (Faculty of Education) (pp. 287-293).

Septiani, D., Azzahra, P. N., Wulandari, S. N., & Manuardi, A. R. (2019). Self Disclosure Dalam Komunikasi Interpersonal: Kesetiaan, Cinta, Dan Kasih Sayang. FOKUS: Kajian Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan2(6), 265-271.

Sundari, S., Silalahi, V. A. J. M., & Siahaan, R. S. (2024). Komunikasi Interpersonal dalam Membangun Harmoni dan Produktivitas di Tempat Kerja. Jurnal Cakrawala Akademika1(3), 419-438.