Empati adalah kemampuan untuk memahami dan merasakan emosi orang lain dari sudut pandang mereka. Dalam komunikasi antarpribadi, empati memainkan peran penting untuk menciptakan hubungan yang harmonis dan saling pengertian. Ketika seseorang merasa dipahami, kepercayaan terhadap lawan bicara akan meningkat, sehingga komunikasi dapat berjalan lebih efektif.

Dalam lingkungan kerja, empati membantu menyelesaikan konflik dengan lebih efektif. Misalnya, seorang manajer yang memahami tekanan kerja bawahannya dapat memberikan solusi yang lebih relevan dibandingkan hanya menuntut hasil. Karyawan yang merasa dipahami oleh atasan cenderung memiliki loyalitas dan kinerja yang lebih baik. Empati juga berperan penting dalam membangun relasi dengan klien atau pelanggan, di mana kemampuan mendengarkan dan merespons kebutuhan mereka dapat meningkatkan kepercayaan.

Empati juga relevan dalam komunikasi digital. Di media sosial, misalnya, sering kali terjadi kesalahpahaman akibat ketiadaan ekspresi nonverbal. Berlatih empati dalam komunikasi digital dapat mengurangi potensi konflik, terutama dengan memahami konteks sebelum memberikan tanggapan.

Beberapa cara meningkatkan empati dalam komunikasi adalah dengan berlatih mendengarkan aktif, mengajukan pertanyaan klarifikasi, dan menghindari asumsi negatif terhadap lawan bicara. Dengan empati, komunikasi menjadi lebih efektif, hubungan interpersonal menjadi lebih kuat, dan konflik dapat diminimalkan.

 

 

Referensi:
Goleman, D. (2006). Social Intelligence: The New Science of Human Relationships. Bantam Books.