(Picture by: DALL-E 3)

Mengapa perusahaan harus mulai lebih memperhatikan Cybersecurity ?

Pertanyaan ini mungkin sering kita dengar dan terdengar sangat sederhana, tetapi topik pembahasan tentang Cybersecurity menjadi topik yang menarik untuk dibicarakan terutama pembahasan Cybersecurity dalam ruang lingkup perusahaan. Cybersecurity mengacu pada praktik melindungi sistem komputer, jaringan, dan data digital dari akses tidak sah, serangan, kerusakan, dan pencurian [1]. Cybersecurity memainkan peran penting dalam menjaga kerahasiaan data sensitive dari ancaman pencurian dan kerusakan [2]. Implementasi Cybersecurity yang tepat sangat penting untuk melindungi perusahaan dari Cybercrime yang dapat mengakibatkan kerugian non material, seperti merusak reputasi perusahaan [3]. Cybersecurity yang baik juga dapat meningkatkan efisiensi operasional dengan memastikan bahwa sistem dan data tetap aman dan terlindungi dari gangguan Cybercrime.

 

Cybercrime adalah kejahatan apa pun yang memanfaatkan sistem jaringan komputer secara keseluruhan atau sebagian untuk melakukan aktivitas ilegal. Aktivitas tersebut beragam, mulai dari pencurian uang, data, atau kekayaan intelektual hingga distribusi gambar ilegal, penindasan, pembajakan, dan perusakan situs web [4] Cybercrime sendiri dapat menimbulkan ancaman signifikan terhadap operasional perusahaan, yang dapat menyebabkan pencurian aset, kehilangan bisnis, dan kerusakan reputasi perusahaan, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi nilai saham perusahaan [5]. Untuk menghadapi ancaman Cybercrime yang semakin canggih [6], perusahaan harus mengadopsi sistem keamanan yang dapat mengindentifikasi dan beradaptasi dengan perkembangan Cybercrime yang semakin maju. Di era digital yang semakin maju seperti saat ini perusahaan sudah mulai mengimplementasikan penggunaan AI (Artificial Intelligence) [7]. Dengan meningkatnya penggunaan AI, saat ini AI juga memiliki kemungkinan untuk digunakan Cybercrime, termasuk penipuan, pencurian identitas, dan peretasan [8]. Meningkatnya kejahatan yang berhubungan dengan AI menimbulkan tantangan signifikan, termasuk kebutuhan akan solusi kompleks yang melibatkan partisipasi lembaga keamanan, institusi masyarakat, legislator, dan komunitas bisnis [9]. Namun, meskipun AI dapat dimanfaatkan untuk Cybercrime, teknologi ini juga memiliki potensi besar untuk memperkuat Cybersecurity. AI dapat membantu dalam mengelola dan mengoptimalkan strategi keamanan dengan memberikan analisis yang mendalam dan laporan tentang tren ancaman terbaru [10].

 

Dengan berbagai macam perkembangan digital yang dapat membuka peluang bagi para pelaku Cybercrime untuk melakukan kejahatan dengan menggunakan AI, perusahaan saat ini juga dapat mulai mengimplememntasikan penerapan sistem Cybersecurity berbasis AI untuk menghindari terjadinya Cybercrime yang dapat mengakibatkan kerugian bagi perusahaan, akan tetapi Penggunaan AI dalam Cybersecurity meskipun menawarkan potensi manfaat namun juga menimbulkan tantangan seperti pertimbangan hukum dan regulasi [11].  Perusahaan juga perlu memperhatikan faktor – faktor yang dapat mempengaruhi kesuksesan dalam mengimplementasikan AI termasuk kurangnya teknologi yang belum terlalu mengsupport penggunaan AI [12], [13].

 

Dengan menerapkan Cybersecurity yang kuat, perusahaan dapat meminimalkan risiko pelanggaran keamanan, sehingga membangun kepercayaan dengan investor dan pelanggan. Selain itu, Cybersecurity yang baik dapat menciptakan keunggulan kompetitif, menarik investasi  asing, dan mendorong pertumbuhan bisnis. Dengan menerapkan Cybersecurity yang baik, perusahaan tidak hanya melindungi aset berharga mereka, tetapi juga meningkatkan reputasi dan daya tarik di pasar global. Akan tetapi adanya peningkatan teknologi seperti pengimplemetasian AI, perusahaan juga perlu melakukan upgrade Cybersecurity mereka dengan menerapkan sistem Cybersecurity berbasis AI untuk menahan Cybercrime yang juga sudah mulai mengimpelementasikan AI. Proses Implementasi AI untuk Cybersecurity peruahaan juga perlu mempersiapkan beberapa hal agar proses implementasi AI untuk Cybersecurity dapat sukses, seperti: Melakukan pelatihan terhadap karyawan terkait bagaimana cara menggunakan AI agar dapat memanfaatkan kemapuan AI dalam melawan Cybercrime yang semakin berkembang dan perusahaan juga perlu mempersiapkan Platform penunjang untuk mengimplementasikan AI dalam sistem Cybersecurity Perusahaan.

 

 

[1]      K. S. Bhosale, S. Ambre, Z. Valkova-Jarvis, A. Singh, and M. Nenova, “Quantum Technology: Unleashing the Power and Shaping the Future of Cybersecurity,” in 2023 Eight Junior Conference on Lighting (Lighting), IEEE, Sep. 2023, pp. 1–4. doi: 10.1109/Lighting59819.2023.10299447.

[2]      H. Patil, S. Biswas, and C. Patil, “A Deep Dive into Information and Cybersecurity Frameworks,” in 2023 2nd International Conference on Futuristic Technologies (INCOFT), IEEE, Nov. 2023, pp. 1–5. doi: 10.1109/INCOFT60753.2023.10425248.

[3]      A. Valani, “A multi-pronged approach to effective application security,” Network Security, vol. 2021, no. 8, pp. 18–19, Aug. 2021, doi: 10.1016/S1353-4858(21)00092-1.

[4]      C. Webber, “Cybercrime,” in The Routledge Companion to Criminological Theory and Concepts, Routledge, 2018, pp. 518–521. doi: 10.4324/9781315744902-117.

[5]      K. T. Smith, A. Jones, L. Johnson, and L. M. Smith, “Examination of cybercrime and its effects on corporate stock value,” Journal of Information, Communication and Ethics in Society, vol. 17, no. 1, pp. 42–60, Mar. 2019, doi: 10.1108/JICES-02-2018-0010.

[6]      W. Tounsi, CyberVigilance and Digital Trust. Wiley, 2019. doi: 10.1002/9781119618393.

[7]      G. Singh, “A Move Towards Intelligent Economy: Indian Evidence,” Management and Labour Studies, vol. 46, no. 2, pp. 192–203, May 2021, doi: 10.1177/0258042X21989941.

[8]      I. A. Kanu, D. T. Adidi, and C. C. Kanu, “Artificial Intelligence and Cybercrime in Nigeria,” Dialogue and Universalism, vol. 34, no. 1, pp. 207–221, 2024, doi: 10.5840/du202434115.

[9]      D. Bazarkina and D. Matyashova, “‘Smart’ Psychological Operations in Social Media: Security Challenges in China and Germany,” European Conference on Social Media, vol. 9, no. 1, pp. 14–20, Apr. 2022, doi: 10.34190/ecsm.9.1.174.

[10]    T. Sharma and P. Sharma, “AI-Based Cybersecurity Threat Detection and Prevention,” 2023, pp. 81–98. doi: 10.4018/978-1-6684-9814-9.ch006.

[11]    N. Mohamed, “Current trends in AI and ML for cybersecurity: A state-of-the-art survey,” Cogent Eng, vol. 10, no. 2, Dec. 2023, doi: 10.1080/23311916.2023.2272358.

[12]    J. Westenberger, K. Schuler, and D. Schlegel, “Failure of AI projects: understanding the critical factors,” Procedia Comput Sci, vol. 196, pp. 69–76, 2022, doi: 10.1016/j.procs.2021.11.074.

[13]    D. Schlegel, K. Schuler, and J. Westenberger, “Failure factors of AI projects: results from expert interviews,” International Journal of Information Systems and Project Management, vol. 11, no. 3, pp. 25–40, Oct. 2023, doi: 10.12821/ijispm110302.