Dalam dunia profesional saat ini, memiliki merek pribadi yang kuat bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan. Merek pribadi yang kuat dapat menjadi asuransi karier Anda, memastikan bahwa orang-orang akan mencari Anda untuk peluang tertentu atau ingin bekerja dengan Anda secara khusus (Clark & Nieto-Rodriguez, 2022). Namun, bagaimana cara membangun merek pribadi di tengah kesibukan pekerjaan sehari-hari? Salah satu jawabannya adalah dengan mengelola merek pribadi Anda seperti proyek, yang memungkinkan pendekatan yang terstruktur dan terukur. Selain itu, pendekatan baru yang melibatkan pengauditan, konstruksi narasi, dan komunikasi yang efektif juga sangat penting dalam mengembangkan merek pribadi yang autentik dan relevan (Avery & Greenwald, 2023). 

  1. Tentukan Tujuan dan Investasi Anda

Langkah pertama dalam membangun merek pribadi adalah menetapkan tujuan yang jelas. Mengapa Anda ingin dikenal? Tujuan ini harus menjadi motivasi utama Anda, karena tanpa tujuan yang kuat, upaya membangun merek pribadi bisa cepat meredup ketika tekanan waktu muncul . Misalnya, jika tujuan Anda adalah diakui sebagai ahli di bidang tertentu, Anda harus terus-menerus mengingat alasan mendasar mengapa pengakuan ini penting bagi Anda.

Setelah menentukan tujuan, penting untuk memahami investasi yang diperlukan. Meskipun investasi ini mungkin tidak selalu berupa uang, tetapi lebih banyak dalam bentuk waktu dan energi Anda. Menurut Dorie Clark, dalam bukunya The Long Game, membangun merek pribadi yang diakui dapat memakan waktu bertahun-tahun, dan keberhasilan biasanya baru terlihat setelah beberapa tahun . Oleh karena itu, Anda harus realistis tentang seberapa banyak waktu dan usaha yang siap Anda curahkan.

  1. Audit Merek Pribadi Anda

Langkah selanjutnya adalah melakukan audit merek pribadi. Ini melibatkan pemahaman mendalam tentang bagaimana Anda saat ini dilihat oleh orang lain dan bagaimana hal tersebut sejalan dengan identitas merek yang Anda inginkan . Mulailah dengan menginventarisasi kredensial Anda, seperti pendidikan, pengalaman profesional atau pribadi yang signifikan, dan pencapaian. Kemudian, analisis hubungan sosial Anda dan bagaimana hal itu membentuk modal sosial Anda. Jangan lupa untuk mengevaluasi modal budaya Anda—keahlian yang Anda kembangkan melalui pengalaman hidup, hobi, dan minat.

Selain itu, lakukan riset pasar dengan mengumpulkan feedback dari orang-orang di sekitar Anda, baik dari teman, kolega, hingga bos, untuk mengetahui apakah persepsi mereka tentang Anda sesuai dengan identitas merek yang ingin Anda bangun . Proses ini akan membantu Anda menemukan celah antara persepsi diri Anda dan bagaimana orang lain melihat Anda, sehingga Anda dapat menyesuaikan strategi merek Anda secara efektif.

  1. Kembangkan Narasi Pribadi Anda

Setelah mengetahui posisi Anda saat ini, langkah berikutnya adalah membangun narasi pribadi yang kuat. Narasi ini adalah cerita-cerita yang secara efektif mengomunikasikan siapa Anda, apa yang Anda tawarkan, dan mengapa hal tersebut penting. Narasi yang baik adalah yang mampu mengaitkan keahlian dan pengalaman Anda dengan nilai-nilai yang Anda pegang dan targetkan untuk audiens Anda . Misalnya, alih-alih hanya menyebutkan bahwa Anda seorang analis keuangan, Anda bisa mengatakan bahwa Anda seorang analis keuangan yang mampu melihat di luar angka, memberikan nilai tambah melalui solusi kreatif.

Narasi Anda harus menunjukkan bagaimana pengalaman Anda menjadikan Anda unik dibandingkan dengan orang lain, dan bagaimana itu relevan dengan kebutuhan audiens Anda. Hal ini tidak hanya membantu orang lain memahami merek pribadi Anda, tetapi juga membuatnya lebih mudah diingat dan diresapi oleh audiens Anda .

  1. Jalankan Rencana dan Komunikasikan Merek Anda

Setelah narasi Anda siap, langkah berikutnya adalah mengelola eksekusi dari rencana tersebut. Seperti halnya proyek lain, proyek pengembangan merek pribadi memerlukan pembagian tugas menjadi deliverables yang lebih kecil dengan tenggat waktu yang jelas . Misalnya, Anda bisa menetapkan jadwal mingguan untuk menulis blog atau mengadakan pertemuan networking setiap minggu.

Selain itu, Anda harus mempertimbangkan media apa yang akan Anda gunakan untuk menyampaikan merek Anda. Media yang dimiliki seperti profil LinkedIn atau website pribadi, media yang didapat seperti referensi dari orang lain, dan media berbayar seperti iklan di media sosial semuanya dapat digunakan untuk memperkuat merek Anda . Penting untuk memastikan bahwa strategi media yang Anda pilih sesuai dengan audiens yang Anda targetkan dan platform yang mereka gunakan.

  1. Evaluasi dan Penyesuaian

Membangun merek pribadi bukanlah upaya sekali jalan. Anda harus terus-menerus mengevaluasi dan menyesuaikan strategi Anda agar tetap relevan dengan konteks profesional dan pribadi Anda yang berkembang . Audit tahunan bisa menjadi cara yang baik untuk melihat apakah identitas merek Anda masih selaras dengan tujuan Anda, atau apakah ada aspek yang perlu ditingkatkan. Anda juga harus tetap berhubungan dengan para truth tellers Anda untuk mendapatkan feedback yang jujur dan melakukan penyesuaian yang diperlukan.

Pada akhirnya, mengelola merek pribadi Anda seperti proyek yang terstruktur dan terukur, sambil tetap fleksibel dalam menyesuaikan narasi dan strategi Anda, adalah kunci untuk membangun reputasi yang tidak hanya Anda banggakan, tetapi juga yang diakui oleh orang lain.

 

 

Refferences:

Avery, J., & Greenwald, R. (2023). A New Approach to Building Your Personal Brand. Harvard Business Review.

Clark, D., & Nieto-Rodriguez, A. (2022). Approach Your Personal Brand Like a Project Manager. Harvard Business Review. https://hbr.org/2022/05/approach-your-personal-brand-like-a-project-manager