Software architect merupakan peran yang sangat menginspirasi bagi para software developer. Jika kita pergi kesitus lowongan kerja saat ini dan mencari lowongan pekerjaaan untuk posisi software architect, kita akan menemukan lebih dari 18.500 lowongan pekerjaan. Para professional ini sangat dibutuhkan oleh banyak Perusahaan berbasis digital.

Seorang software architect harus memiliki penguasaan bahasa pemrograman yang mendalam dan luas. Kemahiran dalam bahasa seperti Java, C#, Python, atau JavaScript adalah hal yang mendasar, yang memungkinkan para arsitek untuk mengartikulasikan konsep desain mereka ke dalam code yang fungsional dan efisien. Keahlian ini merupakan landasan untuk menerjemahkan visi arsitektur ke dalam sistem perangkat lunak yang nyata, sehingga memungkinkan para software architect untuk memilih bahasa yang paling tepat untuk tugas yang sedang dikerjakan dan berkolaborasi dengan tim developer.

Seorang software architect membutuhkan pengetahuan teknis yang luas dan mendalam untuk membuat Keputusan. Namun, pengetahuan teknis saja tidaklah cukup. Seorang software architect juga harus memiliki soft skill untuk mengelola proyek dan tim. Software architect berfokus pada sistem secara keseluruhan, atau luasnya software system, sementara developer berfokus pada area implementasi tertentu dengan sangat rinci.

Setidaknya terdapat 4 aspek dibutuhkan untuk menjadi seorang software architect:

  1. Technical
  2. Process
  3. Business
  4. Interpersonal

 

 

Referensi

https://henrylee1.gitbooks.io/note/content/gartner/10-essential-skills-of-sa.html

https://www.linkedin.com/pulse/three-levels-software-architecture-will-thayer-mba-technologist/

https://www.redhat.com/architect/what-is-software-architect